10 Musik Pandemi Terbaik Versi DCDC

10 Musik Pandemi Terbaik Versi DCDC

‘10 Musik Pandemi Terbaik Versi DCDC’ ini adalah bentuk dari apresiasi kami (tim DCDC) terhadap musisi yang tetap berkarya dan hadir menyebarkan energi positif pada semua insan musik di Indonesia

2020 tidak secantik kombinasi angkanya. Banyak pasangan yang hendak menikah sengaja dengan sabar menanti tahun tersebut untuk mendapatkan momen angka yang mudah dikenang. Atau bahkan para musisi yang berharap banyak dengan angka tersebut akan membawa keberuntungan. Namun apa hendak dikata, berawal dari kota Wuhan di Tiongkok sebuah mutasi virus jenis baru perlahan tersebar melalui mobilitas manusia hingga keseluruh pelosok dunia. Terhitung sejak virus covid 19 ditemukan pada awal Desember 2019, hingga kini menyebar keseluruh dunia dan mampu merubah tatanan sosial, budaya, politik dan ekonomi. Dunia yang seolah tercipta tanpa sekat kini justru harus menutup rapat perbatasannya dan membatasi diri agar virus dapat dikendalikan.

Dikarenakan penyebaran virus ini melalui kontak langsung antar manusia, maka secara otomatis segala hal yang berkaitan dengan mobilisasi dan pengumpulan manusia bisa dianggap sebuah aktivitas yang membahayakan nyawa. Dunia musik yang setali tiga uang dengan festival dan pertunjukan merasakan betuk dampak pahitnya. Seluruh agenda pertunjukan dan perjalanan keliling semua musisi dan band akhirnya dibatalkan. Sponsor pendukung menarik diri, pemilik venue membuat keputusan tempatnya tidak bisa dipergunakan, pemegang otoritas perijinan tidak mengeluarkan surat rekomendasi, dan tentu saja imbasnya semua sektor terkait pertunjukan terpaksa menahan diri. Tentu dengan pertimbangan keselamatan diri dan juga keselamatan orang banyak. Semua orang akhirnya mengurung diri dirumah, menghitung hari dan menyimak informasi terkini, berharap cemas mengenai perkembangan pandemic covid 19 dimasing-masing wilayah.

Bagi tim jurnalis DCDC ini adalah bencana. Tim jurnalis merasa masa pandemi adalah masa dimana para musisi akan menahan diri untuk berkarya. Pertimbangan terbesar tentu adalah bagaimana cara berpromosi? Selama ini pola promosi konvensional yang mengandalkan panggung pertunjukan dan melakukan perjalanan tour masih menjadi andalan para musisi, untuk melakukan penjualan produk secara langsung dan tentu saja menjadi ladang pendapatan utama. Masa sebelum pandemi promosi digital akhirnya hanya menjadi pelengkap. Sekedar membagikan informasi kepada media terkait dengan karya terbaru yang mereka rilis.  Bahkan muncul semacam rasa pesimis dari tim redaksi bahwa era pandemi akan banyak musisi yang menahan diri untuk tidak berkarya dan memilih menunggu krisis pandemi berakhir, bahkan untuk sekedar berbagi informasi melalui digital. Sebagai media musik yang mengandalkan informasi terkait musik secara digital ini adalah bencana.

Namun kekhawatiran tim redaksi itu tidak terjadi. Ditengah suasana dunia yang penuh ketidakpastian dan mencekam, justru bagi sebagian musisi menjadi inspirasi. Dalam suasana terkurung dalam rumah ternyata banyak dimanfaatkan musisi untuk berkontemplasi. Menyerap semua energi negatif untuk diolah dan diramu menjadi karya musik menebar energi positif. Dalam kurun waktu Maret hingga November 2020 ternyata tim redaksi masih saja kebanjiran dengan siaran pers dari berbagai musisi dan band yang merilis karya terbaru mereka. Memang tidak sebanyak biasanya seperti sebelum pandemi terjadi, namun ternyata masih banyak musisi yang tetap memilih untuk produktif dan memanfaatkan berbagai macam kanal digital, untuk menyebar dan mengekspresikan karya terbaru mereka. Karya yang sampai ke meja redaksi hadir dengan beragam musik dengan berbagai tema, namun didominasi oleh karya yang terinspirasi kondisi pandemi.

Sesuai dengan program virtual DCDC For You yang punya slogan ‘Djauh Dekat Senasib’ , ‘10 Musik Pandemi Terbaik Versi DCDC’ ini adalah bentuk dari apresiasi kami terhadap musisi yang tetap berkarya dan hadir menyebarkan energi positif pada semua insan musik di Indonesia. Perihal pemilihan sepuluh musisi atau band lebih kepada pertimbangan keberagaman warna musik dan tema yang memang sesuai dengan masa pandemi. Urutan angka yang disusun juga bukan merupakan peringkat dan siapa yang terbaik. Secara rutin setiap harinya kami akan menuliskan lagu-lagu apa saja yang kami anggap cukup baik dalam menggambarkan kondisi pandemi ke dalam bentuk karya musik. 

Akhirnya seluruh tim redaksi DCDC ingin mengucapkan terimakasih kepada para musisi yang ditengah keterbatasan masih sanggup berkarya dan menemani para pendengarnya agar dapat melewati masa-masa sulit ini. Semoga edisi ini merupakan edisi musik pandemi yang pertama sekaligus yang terakhir kami buat, karena kita semua berharap ditahun 2021 para musisi dan band bisa kembali berjumpa di panggung-panggung nyata, serta berinteraksi secara langsung dengan para penggemarnya.

BACA JUGA - Pemuda Yang Menyumpahi (Lewat) Musik

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner