Album Review: Trauma - 'Balakosa', Mencoba Mengulang Kejayaan Old Skool Death Metal

Album Review: Trauma - 'Balakosa', Mencoba Mengulang Kejayaan Old Skool Death Metal

Foto di atas didapatkan dari Trauma. Kredit foto tidak diketahui.

Band pionir death metal asal Jakarta yaitu Trauma kembali merilis album, kali ini bertajuk Balakosa di bawah kendali Morbid Noise Records. Album ini adalah album penuh kelima dari perjalanan panjang karir band death metal ini. Tercatat sejauh ini, Trauma telah merilis dua demo album, empat album penuh, lima split album dan bergabung di puluhan album kompilasi, baik luar maupun dalam negeri.

Di tengah gempuran gelombang sub genre metal, musik yang mereka mainkan menjadi semacam pengingat bagi generasi metal milenial yang lazim mengusung format hibrida. Musiknya didominasi format old skool death metal, mengandalkan oplosan antara harmoni musik dengan distorsi dan berbagai elemen musik metal dengan kemasan audio yang terdengar modern.

Lagu yang terdapat dalam Balakosa berturut-turut berjudul "Supremasi Kebencian", "Terbakar Di Neraka", "Seremoni Penghancuran", "Takkan Binasa", "Terlahir Melawan Keputusasaan", "Mati Tertikam Asa", "Hingga Laju Napas Terhenti", "Hidup Adalah Kemenangan", "Diabolikal" dan "Human Suffering". Dengan garis tegas di musik death metal sejak tahun 1992, Trauma berhasil membangun karakter death metal yang masuk dalam kategori easy listening.

Album Balakosa yang mengandung arti kekuatan dan kejayaan mengandalkan beat medium dengan dominasi karakter vokal low growl dan kombinasi vokal high scream. Tata suara gitar dan drum banyak terpengaruh gaya permainan 'Florida death metal' yang memainkan harmoni di setiap perpindahan birama, menjadikan musik mereka terdengar progresif dan dinamis. Terkadang, di beberapa lagu muncul pattern thrash metal yang menambah daya gedor album ini. Tidak perlu mengerutkan dahi atau mencoba menebak hitungan birama yang mereka mainkan. Musiknya mengalun dengan distorsi berat tanpa harus ada perpindahan birama secara ekstrem dan mengejutkan.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by TRAUMA Indonesian Death Metal (@traumaindo) on

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner