Album Terbaik 2022 Versi DCDC

Album Terbaik 2022 Versi DCDC

Diakui oleh tim redaksi DCDC memilih lima album terbaik 2022 bukanlah pekerjaan yang mudah, mengingat cukup banyak rilisan yang mampir ke meja redaksi, namun harus dikerucutkan menjadi lima terbaik. Lima album ini punya ciri, persona, dan tentunya musikalitas yang kuat pula jempolan untuk bisa dikatakan salah satu yang terbaik di tahun 2022 ini

Sederhananya sebuah album merupakan monumen sejarah penting bagi seorang musisi atau sebuah band. Hal ini kemudian menjadi artefak yang menandai eksistensi pula pembuktian karya yang berbanding lurus dengan nilai estetika, persona, dan hal-hal esensial yang ingin disampaikannya. Bisa juga menjadi catatan personal ketika itu kemudian bisa menggapai hati pendengarnya yang merasa sejalan seirama dengan apa yang disajikan dalam album tersebut.

Diakui oleh tim redaksi DCDC memilih lima album terbaik 2022 bukanlah pekerjaan yang mudah, mengingat cukup banyak rilisan yang mampir ke meja redaksi, namun harus dikerucutkan menjadi lima terbaik. Lima album ini punya ciri, persona, dan tentunya musikalitas yang kuat pula jempolan untuk bisa dikatakan salah satu yang terbaik di tahun 2022 ini. Album apa saja? simak daftarnya berikut ini.

DANILLA “POP SEBLAY”

Didaulat menjadi album penuh ketiganya, POP SEBLAY merupakan sebuah album yang lahir dari kerinduan Danilla akan teman-temannya yang intensitas pertemuan di antara mereka menjadi berkurang akibat situasi pandemi. Penamaan judul album yang terbilang nyeleneh ini berbanding lurus dengan cerita seputar Danilla dan kisah-kisah pertemanannya yang terjadi di lingkaran terdalamnya. Sebuah persona tongkrongan yang dirangkum menjadi sebuah album penuh. Persona tongkrongan ini menjadi bentuk ekspresi jengah Danilla akan ekspektasi para pendengarnya yang selalu membahas dirinya dengan album perdananya, Telisik.

PERUNGGU – MEMORANDUM

Lebih dari sekedar memanaskan ‘mesin kreasinya’ dengan satu buah lagu atau single, trio Perunggu mengganjarnya dengan sebuah debut album penuh mereka berjudul Memorandum. Album ini berisikan catatan mereka yang secara garis besar berkaitan dengan irisan hidup para personel ketika menginjak fase usia paruh baya, bersama segala macam dinamika dan problematikanya. Semua itu tampak jelas tergambar dalam sebelas nomor yang disajikan di album ini. Corak musik rock apik gubahan Perunggu di album ini menjadi ‘pakaian’ yang sejalan dengan lirik yang ingin mereka sampaikan. Kadang mereka berlaku ‘galak’ di beberapa track, namun kadang juga mengalun pelan penuh renungan di track lainnya, seperti misalnya lagu “Pastikan Riuh Akhiri Malammu” yang terdengar begitu personal.

DARKSOVL – OMEGALITIKUM

Album Omegalitikum ini berisikan delapan lagu dengan komposisi death metal yang cukup beringas, gelap, dan sinikal. Berbalut nuansa black metal dan progressive metal yang terdengar megah dan epikal, album ini dibangun oleh berbagai referensi dan selera kuping para personelnya, mulai dari Morbid Angel, Deicide sampai Dissection, bahkan Tool hingga Nine Inch Nails. Penataan lagu atau tracklist di album ini juga disusun secara serius layaknya concept album oleh Daniel Mardhany dkk. Mereka mengaku terinpirasi dari konsep album Dark Side of the Moon-nya Pink Floyd. Album ini diawali oleh lagu pertama “Kahar” yang bertema soal kelahiran, hingga ditutup dengan lagu bertema kematian “Hamba Alam Baka”. Jumlah delapan lagu itu juga menggambarkan simbol infinitas siklus kehidupan.

THE JANSEN – BINAL SEMAKIN BANAL

Album Binal Semakin Banal mengisyaratkan perkembangan musikal The Jansen, dari punk rock bergaya klasik yang agresif menuju karya pop bertenaga bertempo sedang yang melodius. Semua tanpa meninggalkan akar ekspresi musik mereka yang membentang dari The Beatles hingga Ramones. Beragam cerita dieksplorasi dengan sangat bebas dan tidak berjarak. Penuturan lirik berbahasa Indonesia yang sederhana namun tajam terpampang kuat melalui presentasi aransemen musik yang sudah pasti merasuki audiens saat dibawakan langsung di atas panggung.

DAVID BAYU – DI DALAM JIWA

Produktivitas David Bayu dalam berkarya tak terhenti setelah bubarnya naif pada tahun lalu. Hal ini ditandai dengan debut solo albumnya yang berjudul Di Dalam Jiwa. Lantunan melodi manis, ungkapan lirik apa adanya dan suara vokal yang menghangatkan hati tetap menjadi ciri khas musikalitas mantan vokalis band satu ini. Setelah sebelumnya tergabung di band naif, kini David Bayu merasa lebih leluasa dalam bermusik. Suatu kepuasan tersendiri ketika dia berproses mewujudkan visinya tanpa harus berkompromi dengan orang lain. Meski David Bayu menggandeng kolaborator penting untuk memaksimalkan keberhasilan album Di Dalam Jiwa, sikap satu komando tetap ia tekankan demi menjaga kualitas karya musik yang diinginkan.

BACA JUGA - Cover Album Terbaik 2022 Versi DCDC

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner