Asthagga  : Gebrakan Dari Belantara Selatan!

Asthagga : Gebrakan Dari Belantara Selatan!

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Asthagga

Menamakan dirinya Asthagga, hal ini disinyalir berhubungan pula dengan kehadiran mereka yang menggebrak ranah musik tanah air dengan kreasi bermusiknya, yang bukan tidak mungkin bisa membuat banyak orang kaget

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa respon kaget terjadi karena seseorang tidak fokus dengan apa yang sedang dihadapinya, hal ini bisa disebabkan oleh tekanan yang orang tersebut dapatkan sehingga ia tidak terlalu memerhatikan dan fokus dengan sekitar. Senada dengan hal ini respon kaget ini biasanya selalu berhubungan erat dengan kalimat yang mereka lontarkan. Seperti misalnya kata Astaga yang cukup identik dengan yang orang lontarkan ketika kaget.

Bicara tentang kaget berarti bicara tentang sesuatu yang tidak siap dia cerna sebagai sebuah kewajaran. Orang telanjang di kamar mandi tentu itu menjadi hal yang wajar. Namun apa jadinya jika ada orang telanjang di trotoar jalan. Tentu itu akan membuat kaget karena hal itu menjadi sebuah ketidakwajaran. Pun begitu ketika menghubungkannya musik. Sebagai sebuah anomali, suatu olahan musik bisa membuat kaget pendengarnya. Misalnya saja ketika ada sebuah band yang memainkan musik eksperimental, lengkap dengan instrumen unik, yang tidak biasa dimainkan musisi. Tentu itu akan membuat kaget, dan mungkin responnya juga akan berujung pada lontaran kalimat “Astaga”.

Menangkap contoh kasus di atas dengan semua cocoklogi yang menghubungkannya, sebuah band asal Bandung menangkap esensi dari ketidak wajaran tersebut dalam sebuah format musik. Menamakan dirinya Asthagga, hal ini disinyalir berhubungan pula dengan kehadiran mereka yang menggebrak ranah musik tanah air dengan kreasi bermusiknya, yang bukan tidak mungkin bisa membuat banyak orang kaget.

Hadir ditengah transisi dari pola normal yang baru, kehadiran mereka seakan menjadi selebrasi dari bermunculannya kembali para musisi dan band yang melahirkan karya pasca pandemi yang berkepanjangan. Tidak hanya merilis satu single saja, band ini bahkan merilis sebuah EP berjudul sama dengan bandnya, Asthagga. EP berisikan empat buah lagu di dalamnya ini menjadi momen yang paling bersejarah bagi band metal asal Bandung Selatan ini.

Perilisan EP ini juga dirasa menjadi sesuatu yang ‘mengagetkan’ dan jadi bentuk ketidaklaziman, jika merunut pada kebiasaan band band kebanyakan yang biasanya merilis single terlebih dahulu sebelum mereka merilis EP atau album. Hal ini dirasa jadi keberanian tersendiri karena band ini merasa cukup nyaman dan percaya diri untuk menggaungkan karyanya ke permukaan. karena hal itu lah rasanya tidak berlebihan jika mereka terpilih masuk DCDC Rocka Rookie untuk bulan Agustus ini. Seakan mengamini pula dengan apa yang biasa melekat pada bulan Agustus tentang kemerdekaan, maka agaknya keberanian mereka untuk merilis karya berupa EP tersebut menjadi bentuk kemerdekaan berkarya yang agaknya perlu mendapat respon positif dari banyak orang.

BACA JUGA - Masuk ke ‘Dunia’ Tarrarin Lewat Nyanyian Manis Sarat Emosi

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner