“Bandung Beach Party” : Bukti 29 Tahun Perjalanan Turtles Jr

“Bandung Beach Party” : Bukti 29 Tahun Perjalanan Turtles Jr

Sumber Foto : Rafli F

Dipilihnya tema pantai karena orang-orang sudah kangen dengan nuansa liburan di pantai, setelah untuk sekian lama berdiam di rumah akibat pandemi. Akhirnya konsep pantai dipilih sebagai rekreasi bagi orang-orang yang sudah muak dengan keadaan

Sejak tahun 1990, skena musik underground di kota Bandung sudah mulai menggeliat. Banyak band dari berbagai genre yang terlahir secara independen dengan semangat membangun industri musik arus pinggir di Bandung kala itu. GOR Saparua seakan menjadi tempat sakral bagi pergerakan musik bawah tanah, karena Saparua sering menggelar konser yang diisi oleh para pelaku-pelaku yang berada di ranah musik independen ini. Turtles Jr adalah salah satu dari sekian banyak band yang ikut serta dalam meramaikan skena musik underground pada saat itu. Dengan mengusung gaya musik Punk, Turtles Jr mampu menunjukan semangat independen dengan tampilan yang berbeda dengan band-band lainnya.

Turtles Jr bisa dikatakan sebagai band paling oldschool untuk masa kini. Bukan tanpa alasan, band yang sudah didirikan sejak tahun 1992 ini tetap mengusung gaya punk hingga detik ini. Segudang karya dan pencapaian yang sudah mereka ciptakan tak membuat band ini menjadi layaknya Superstar, di mana Turtles Jr tetap memijakan nama besar itu selalu berada di bawah tanah. Hal inilah yang akhirnya mampu menginspirasi band-band lain untuk bergerak seperti mereka. Pada era 90an, empat orang ‘pemberontak’ muda yang berisikan Yoni, Tengkoe, Dohem dan Bubun hadir dengan warna baru yang melekat pada diri mereka dan menjadi formasi awal Turtles Jr.

Bertahan selama 29 tahun, berbagai rintangan terjal tentunya sudah pernah mereka hadapi. Salah satu rintangan terberat adalah pergantian personil. Pada formasi awal, sebenarnya mereka mampu berjalan cukup lama dan bahkan mampu menghasilkan dua album. Namun ketika memasuki album ketiga, Restart The Punk, posisi Yoni sebagai vokalis digantikan oleh Icha Chau. Di posisi gitaris, mereka ingin memperkuat lick-lick gitar dengan memasukan Andika untuk menopang permainan gitar dari Tengkoe. Album Restart The Punk adalah bentuk lebih ‘dewasa’ dari Turtles Jr, di mana mereka mampu menampilkan permainan musik punk yang lebih berkembang.

Memasuki tahun 2008, tepatnya ketika album keempat, Bintang Mati, formasi kembali berubah dengan bergantinya beberapa personil. Bubun menjadi satu-satunya personil asli yang tersisa. Namun pergantian personil itu tidak menyurutkan semangat Punk yang sudah diusung sejak lama oleh Turtles Jr. Bahkan dengan kehadiran wajah-wajah baru ini, Turtles Jr masih tetap bisa menciptakan karya-karya dan nuansa baru, yang tentunya menjadikan Turtles Jr semakin eksis dan produktif.

Dalam rangka merayakan ulang tahun ke 29, Turtles Jr menggelar sebuah acara perayaan yang bertajuk “BANDUNG BEACH PARTY” 29 YEARS OF TURTLES JR. Acara yang diselengarakan di Kantin nasion Rumah The Panasdalam, jalan Ambon, Bandung pada 14 Oktober 2021 ini mengusung tema pantai dengan set panggung yang dipenuhi oleh nuansa pesisir pantai. Background panggung dilengkapi dengan gambar sunset dan gulungan ombak. Dekorasi sebuah pohon kelapa dengan seseorang sedang memanjat untuk mengambil kelapa dan sebuah papan selancar di pinggir panggung mampu melengkapi keunikan acara ini. Selain itu, sebuah sepeda merah juga dipajang di atas panggung yang ditempatkan di sebelah tong pembakaran. Tepat di sebelah kiri setelah pintu masuk, sebuah kolam karet turut menambah kesan liburan di acara ini menjadi semakin kental. Cemilan dan minuman ringan pun disajikan secara gratis untuk para penonton yang hadir.

Acara ini tidak terbuka untuk umum, di mana hanya orang-orang yang mendapat undangan langsung yang bisa menghadiri acara ini. Langkah ini dilakukan karena melihat kondisi yang masih dihantui oleh pandemi. Proses pemeriksaan kesehatan pun dilakukan secara ketat agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Selanjutnya, atribut Punk dan Skinhead mulai terlihat mewarnai lokasi acara. Sejumlah nama terkenal pun turut hadir dan tampil berkolaborasi di acara perayaan ini, seperti diantaranya Buluk ‘Superglad’, Abah Andris ‘Nectura’, Lookass ‘Tcukimay’, Butche, Bobby ‘Turbidity’, Auryn ‘Pigphobia’, Dudi ‘The Duke’, Mahattir ‘The Bluestraveler’ dan masih banyak lagi nama-nama terkenal lainnya. Tak hanya itu, personil-personil Turtles Jr terdahulu juga turut hadir di acara perayaan ini.

Di awal pembukaan acara, Turtles Jr tampil dengan membawakan beberapa lagu di album-album terdahulu, salah satunya adalah lagu “Merdeka Tapi Mati”. Di penampilan awal ini mereka bergaya dengan menggunakan kemeja pantai. Setelah berselang beberapa lagu, Algy Cradia selaku MC mulai memasuki panggung untuk mengatur jalannya acara. Seluruh personil Turtles Jr. kemudian dipanggil kembali ke atas panggung untuk melakukan sharing session. Pada sesi ini mereka mulai menceritakan tentang perjalanan mereka selama 29 tahun. Sebelum bercerita lebih jauh tentang Turtles Jr, Dohem menjelaskan tentang kenapa akhirnya tema pantai yang dipilih karena orang-orang sudah kangen dengan nuansa liburan di pantai, setelah untuk sekian lama berdiam di rumah akibat pandemi. Akhirnya konsep pantai dipilih sebagai rekreasi bagi orang-orang yang sudah muak dengan keadaan.

Kemudian setelah itu Buux bercerita tentang album terbaru yang sebenarnya sudah ada sejak bulan Juli 2020 tetapi belum sempat dirilis yang lagi-lagi disebabkan karena ‘keganasan’ pandemi. Meskipun jadwal perilisan tertunda, ternyata mereka sudah melakukan tur untuk album ini pada bulan Desember 2020 lalu di Bali. Selama 29 tahun ini, Turtles Jr sudah menciptakan tujuh album, bahkan Buux mengakui akan meluncurkan sebuah EP terbaru berisikan enam buah lagu. EP ini rencananya akan dirilis antara akhir tahun 2021 atau awal 2022 nanti. Panjangnya perjalanan yang sudah Turtles Jr lewati, mulai dari menjajal panggung-panggung dalam negeri, hingga akhirnya malang melintang di luar negeri, mereka mengaku bahwa selama perjalanan panjang itu tidak pernah terjadi pergesakan diantara personil. “Engga pernah euy kita mah aman-aman aja. Jadi kita tuh sebenernya kalo tur itu selalu happy, mau ada duitnya atau engga kit amah selow aja.” ucap Buux seraya tertawa. “Mun ngeband mah tong pundungan.” sambung Budi.

Dohem kemudian menjelaskan tentang bagaimana cara mempertahankan band hingga sejauh ini. Ia mengungkapkan bahwa komunikasi yang baik menjadi kunci utama dalam keberlangsungan Turtles Jr, selama 29 tahun ini. Ia juga mengakui bahwa dalam sebuah band, setiap personil harus tetap saling membantu, saling menghargai dan saling mengerti satu sama lain. Selain itu Dohem juga menggaris bawahi tentang menahan ego masing-masing personil agar band tetap tentram. “Jadi kita tuh kalo di grup WA suka ngobrolin apa aja, mau itu yang berkaitan tentang musik atau engga, kita coba buat tetep ngobrol supaya komunikasi tetep terjalin. Engga mengedepankan ego juga penting agar band tetap damai dan tentram.” ujar Dohem.

Setelah sesi sharing, Turtles Jr kembali memasuki panggung dengan setelan yang berbeda dari penampilan awal. Para kolabolator mulai tampil membawakan lagu-lagu dari Turtles Jr dan beberapa lagu cover dari Ramones dan The Exploited. Penampilan yang cukup menarik perhatian adalah ketika Buluk ‘Superglad’ memasuki panggung dengan celana pendek, sandal jepit dan tanpa menggunakan baju. Lagu milik Ramones yang berjudul “Blitzkrieg Pop” dibawakan Buluk yang juga dilengkapi dengan teriakan “Hey Ho, Let’s Go” dari para penonton semakin menambah kemeriahan acara ini. Buluk mampu menampilkan penampilan yang atraktif. Stage diving, moshing, dan terkapar di atas panggung Buluk lakukan. Selain itu, penampilan dari kolabolator lain juga tak kalah seru dan menarik.

Di penghujung acara, perayaan ceremonial dengan pemotongan kue dilakukan oleh semua personil dari Turtles Jr dan semua yang terlibat di acara ini. Setelah acara ceremonial selesai, semua kolaborator yang tadi sudah tampil kembali dipanggil ke atas panggung untuk membawakan lagu sakral dari Turtles Jr, “Kuya Ngora”. Suasana menjadi semakin meriah ketika lagu ini memasuki reff. Meskipun dibarengi hujan deras, tetapi tak menyurutkan semangat dari para penonton untuk melakukan sing a long, moshing dan stage diving. Selanjutnya Buluk ‘Superglad’ memainkan gitar, sedangkan Buux mengelilingi tempat acara menggunakan sepeda merah yang dipajang di atas panggung. Setelah itu, acara dilanjutkan sekaligus ditutup dengan penampilan DJ Ronin Bass sebagai pendingin suasana. Secara keseluruhan acara ini sukses dilaksanakan. Banyak penonton yang merasa senang karena setelah sekian lama tidak merasakan gigs secara langsung, akhirnya bisa terobati dengan diselenggarakannya “BANDUNG BEACH PARTY” ini.

Setelah acara selesai, tim DCDC mencoba untuk mewawancarai beberapa teman musisi yang tadi tampil sebagai kolabolator di acara ini. “Sebenernya awalnya saya ga nyangka acara ini tuh bisa sukses. Tapi ketika saya tampil dan mengikuti jalannya acara, wah terbaik lah acara ini mah. Perasaan saya ketika di undang untuk tampil di acara ini tuh susah diungkapkan, pokonya unbelievable. Harapan buat Turtles Jr kedepannya semoga angkanya bertambah, mulai dari umur dan karya juga harus bertambah. Intinya mah HAREUDANG…..” ujar Lookass selaku vokalis band punk Tcukimay.

Untuk sebuah band, 29 tahun itu bukanlah hal yang mudah untuk dicapai. Turtles Jr. mampu untuk tetap tampil eksis dan aktif membuat karya, selain itu mereka juga mampu melakukan rangkaian tur ke luar negeri. Buat saya pribadi ini adalah sebuah pencapaian yang luar biasa. Dan mungkin band lain belum tentu bisa sampai sejauh ini. Jadi salut buat Turtles Jr. Ketika abah diajak ikut main sama dohem, terus terang abah seneng banget. Semoga Turtles Jr bisa tetap kompak, solid dan bisa ngadain party ulang tahun lagi kedepannya.” harap Abah Andris, drummer Nectura.

 

Buluk, salah satu bintang tamu yang sanggup memanaskan acara dengan penampilan aktraktifnya

Buat gua 29 tahun itu bukan hal yang gampang yahh dan bagi sebuah band yang mencapai lima tahun itu udah keren, tapi Turtles Jr bisa mencapai 29 tahun. Jadi buat gua Turtles Jr itu bisa membuktikan kalo apa yang dikatakan Wattie Buchan tentang ‘Punk’s Not Dead’ itu benar adanya. Pertama kali dihubungi sama Buux tentang acara ini, gua sendiri yang ngajuin buat bisa maen disini. Jadi kesan bisa maen disini tuh luar biasa sekali pastinya. Harapan untuk Turtles Jr paling semoga aja rencana tur yang kemaren ditunda gara-gara pandemi bisa jalan lagi, lancar jaya dan semoga dapet sponsor yang baik.” ucap Buluk, selaku personil dari Superglad dan Kausa.

Godiw, salah satu penggemar Turtles Jr sejak era awal band ini berdiri

Terdapat hal menarik selama acara berlangsung, salah satu fans berat Turtles Jr yang turut hadir dengan membawa rilisan fisik semua album dari Turtles Jr. Kang Godiw adalah fans Turtles Jr sejak SMP, lebih tepatnya pada tahun 90an. Dirinya bercerita tentang awal mula menyukai band ini ketika pada waktu itu ada acara “Punk Rock Party” yang diselenggarakan di Saparua. “Saya menyukai Turtles Jr karena menurut saya band ini tuh ‘Edan’. Dari zaman gigs ‘Punk Rock Party’ di Saparua, saya mulai kumpulin barang-barang tentang Turtles Jr  yang kalo sekarang diitung udah banyak banget. Rilisan fisik juga saya punya semua, mulai dari album pertama sampai yang kemarin rilis pun saya punya. Acara ini tentunya gokil sama luar biasa, apalagi ketika tadi saya disuruh ke atas panggung. Wah grogi pisan gila. Jadi sebelumnya saya di WA sama Dohem buat bawa semua koleksi kaset saya. Kirain ga akan dipanggil ke atas panggung, eh ternyata malah ditanya-tanya. Yah intinya bangga lah.” jelas Kang Godiw.

Acara “BANDUNG BEACH PARTY” 29 YEARS OF TURTLES JR ini tentunya menjadi langkah awal bagi para band, penyelenggara event dan pihak-pihak lainnya yang terkait untuk kembali bangkit setelah sebelumnya mati suri akibat pandemi.

BACA JUGA - Senjakala Cerita Dendang Terbaru Bagas Zaki

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner