DCDC Music Chart - #2nd Week of Februari 2020

DCDC Music Chart - #2nd Week of Februari 2020

Coklatfriends, ini dia DCDC Music Chart hasil pilihan dari music director untuk DCDC Radio yang bakal menemani minggu kedua Februari lo jadi lebih menarik. Simak karya-karyanya di bawah ini!

 

Tremor - "Retrace"

Band asal Banda Aceh ini punya amunisi menarik lewat cara sang gitaris mengolah lick gitar yang menghasilkan riff catchy, dengan rentetan pola menohok yang menghajar di berbagai sisi. Isian suara bas di lagu ini juga punya karakter yang cukup menonjol, bersama dengan drum yang dimainkan dengan tempo cepat, namun di satu sisi bisa sangat fleksibel dengan birama yang berubah-ubah. Beberapa sisi instrumen lagu ini seperti menangkap analogi mesin yang dipacu dengan kecepatan maksimum. Patahan-patahan ritmis yang dimainkan di bagian bridge seperti mengibaratkan jalan berliku. Terjal, berbatu, tapi seolah dipersetankan, karena si supir hanya tahu satu hal: injak gas yang dalam.

 

Dissbrain - "Don't Trust the Media"

Sedikit gimmick olah suara frekuensi radio di awal lagu mungkin bisa menggambarkan alasan penjudulan lagu ini. Setelahnya, sang vokalis seperti sedang memprovokasi di arena moshing, dan selanjutnya mereka menawarkan hal-hal menyenangkan yang bisa dibayangkan dari sebuah gigs intim, dengan kepalan tangan di udara yang menjadi analogi paling sesuai untuk musik semacam ini. Seperti membayangkan Puppen dan Homicide berkolaborasi di lagu "United Fist". Secara esensi, lagu ini menyuguhkan hal yang sama, hanya ada di level lebih tinggi secara agresivitas musik, yang menurut istilah mereka dinamakan hardcore rap metalcore. Apapun itu, musik yang disajikan Dissbrain ini mampu memantik nyali bagi siapa saja, bahkan anak paling cupu sekali pun.

 

The Godmother - "Grown"

Kolektif stoner rock dari Bekasi ini menjadi generasi rock "hari ini" yang punya gambaran rock dengan estetika distorsi kotor, membalut padanan lirik tentang menjadi manusia muda dengan kesombongannya yang indah. Pola repetitif pada bagian gitar dan drumnya menjadi candu tersendiri, ketika adrenalin mendapat asupan tepat lewat olahan distorsi kotor dan permainan drum yang tidak hanya cepat, tapi juga punya bentukan menarik dalam pola ketukannya. Dan satu lagi, kejutan pada interlude lagu ini patut disimak, dengan penambahan choir dan rentetan melodi gitar hingga menghasilkan klimaks menarik menuju akhir durasi lagu.

 

Cadaver - "Tentara Mayat"

Hal yang paling menonjol di lagu ini terletak pada teknik grinding permainan drumnya. Namun uniknya, pada setiap bar-nya diselipi ragam unsur yang menarik, dari progresif, death metaltechnical, grindcore, hingga tingkah iseng sang gitaris yang memainkan nada-nada pentatonis pada sepersekian detik lagu ini berjalan. Menarik, mengingat tidak banyak lagu cadas seperti ini, dan lagu "Tentara Mayat" dari Cadaver menjadi salah satu yang paling berbeda di antara band-band sejenisnya.

 

lightcraft - "Living In Words and Letters"

Satu hal yang langsung terlintas ketika mendengar lagu ini adalah kata "luas". Cara mereka menampilkan musiknya begitu luas, mencakup berbagai dimensi berlapis lewat olahan suara synthesizer, bahkan lewat cara sang vokalis menyanyikan kata demi kata dalam lagu ini. Begitu imajinatif dengan caranya menarik nafas dan melafalkan aksen dalam lirik lagunya. Mengawang rasanya juga sesuai untuk menggambarkan lagu ini. Tidak heran jika setiap detail suara yang ada dalam lagu ini difungsikan secara maksimal, sebagai alat mereka merakit "kendaraan" bagi pendengarnya untuk ada dalam ruang tanpa batas, dengan bujuk rayu suara yang punya kejelian menangkap detail menarik dalam komposisi musiknya.

 

DCDC Radio mengudara setiap hari dan DCDC Music Chart akan diperbarui setiap minggu. Pantau terus DCDC Radio dan DCDC Music Chart dan dengarkan karya dari band-band independen berkualitas di tanah air. Daftarkan juga band kalian di DCDC ShoutOut! dan dapatkan kesempatan di berbagai program milik DCDC!

BACA JUGA - DCDC Music Chart - #1st Week of Februari 2020


DCDC RADIO MUSIC DIRECTOR

ANGGA KUSUMA (minorstrings@gmail.com)

Angga Kusuma atau yang lebih akrab dipanggil Angga adalah seorang musisi independen yang berasal dari kota Bandung. Ia aktif sebagai gitaris di berbagai proyek musik, seperti di Asiaminor, Taring dan Janevalla.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner