Dua Lagu yang Sebaiknya Didengar Ketika Patah Hati

Dua Lagu yang Sebaiknya Didengar Ketika Patah Hati

Kalau mau mikir lagi sih sebenernya tujuan pacaran itu memang buat putus. Bisa putus karena menikah, bisa putus karena berpisah. Gitu sih kata Pidi Baiq

Dalam salah satu lagu Efek Rumah Kaca ada sebuah lagu yang berjudul “Jatuh Cinta Itu Biasa Saja”. Lagu yang bercerita tentang cinta dari sudut pandang yang lebih sederhana ini menyajikan cinta dari sudut pandang lain, dari perspectif si empunya lagu yang sepertinya terbilang kaku untuk urusan asmara semacam ini. Lagu tersebut kemudian melahirkan buah tanya seperti ini “jika jatuh cinta itu biasa saja, harusnya putus cinta juga bisa biasa saja”. Tapi nyatanya untuk membuatnya jadi biasa mungkin tidak mudah, dan harus ada faktor yang mendukung untuk bisa menjadikan itu biasa saja. Salah satunya mungkin dengan mendengarkan lagu. Lagu apa dan seperti apa? Itu yang membuat ini menjadi menarik untuk dituliskan. Dari sekian banyak lagu, setidaknya ada dua lagu yang kayaknya bakalan cocok kalau didengarkan ketika patah hati karena putus cinta, atau ehm.. gagal untuk urusan asmara.

Konspirasi – “Melawan Rotasi”

“Saat waktunya telah tiba akan kau temukan cahaya, semua yang berpasangan ditetapkan”. Mengartikan lirik tersebut kepada sebuah ketentuan jika semua yang diciptakan sudah ditetapkan untuk berpasang-pasangan. Seperti matahari dengan cahayanya, dan bulan dengan kesunyiannya. Akan menjadi bertolak belakang jika memaksakan pada sesuatu yang bukan pasangnnya, seperti halnya siang dengan malam, atau matahari dengan bulan. “Adalah tidak mungkin matahari menyusul bulan, dan tiada malam mendahului siang”. Sederhananya sih putus karena bukan jodoh saja. Jadi sekeras apapun memaksa, yang didapat hanya kecewa, karena memang bukan pasangannya. Intinya adalah lagu ini kontradiksi dari semua lagu yang dibawain D’masiv dengan banyaknya tema ‘pengen balikan’ sama mantan. Terus karena ngga bisa balikan jadi galau deh. Kalau Rian D’masiv sih enak galaunya jadi duit. Nah kamu?

Tompi – “Balonku”

Pertama, yang menarik dari lagu Balonku adalah lagu ini merupakan lagu wajib yang selalu dinyanyikan oleh hampir seluruh siswa/i taman kanak-kanak dimanapun di Indonesia. Rasanya tidak mungkin jika ada anak Indonesia yang tidak hafal lagu ini. Lagu dengan pembawaan yang ringan dengan pelafalan lirik yang mudah dinyanyikan. Namun lagu ini bukan lagu riang dengan artian hahahehe begitu saja, karena jika kita mau ‘ngulik’ lagi lagu ini, “Balonku” mengandung arti yang besar bagi siapapun yang sedang patah hati karena putus cinta. Lagu ini mengajarkan pendengarnya untuk menjaga apa yang kita punya, dan tidak menangisi apa yang sudah pergi, dengan penegasan pada lirik, “balonku tinggal empat, kupegang erat-erat”.

Dari lima balon yang si anak punya toh yang meletus cuma satu. Lagu “Balonku” seperti mengajarkan jika ketika dalam genggaman masih ada empat balon yang kita punya, lalu mengapa harus menangisi satu balon yang sudah pergi. Empat balon itu bisa saja penggambaran dari keluarga, teman dekat, atau siapapun, yang sebaiknya kita tidak menutup mata karena terbutakan oleh satu balon yang sudah pergi.

Kurang lebih gitu kali ya. Putus cinta mah emang ngga enak. Kalau galau-galau dikit sih wajar aja, asal jangan terlalu larut. Kalo jadi berlebihan sampai menganggap semuanya seperti berakhir sih waduh kayaknya hidupnya tuh kok ngga mutu gitu ya hehe. Tapi kalau mau mikir lagi sih sebenernya tujuan pacaran itu memang buat putus. Bisa putus karena menikah, bisa putus karena berpisah. Kalau kata Pidi Baiq sih gitu. Namun, apapun itu, maha benar Jhonny Iskandar dengan segala firmannya yang berbunyi “aku bukan pengemis cintaaaaa!!!” yang dia nyanyikan bak Axl Rose dari Guns N Roses itu.I Salute U bang Jon!

BACA JUGA - Lebih Dari Sekedar Cinta-Cintaan, Lima Lagu Ini Sajikan Cinta Beneran

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner