Kami Butuh Lagu Cinta yang Membakar

Kami Butuh Lagu Cinta yang Membakar

Valentine bukanlah budaya kita, karena budaya kita adalah menerobos lampu merah dan menyela antrian. Selamat tidak merayakan valentine, tetap sehat dan teruslah berbahagia 

Para pembaca DCDC yang budiman, semoga kalian selalu diberkati kesehatan, uang yang banyak dan dikelilingi oleh orang-orang yang baik. Tahun 2022 sudah masuk ke bulan Februari. Bulan yang katanya identik dengan tanda cinta, dengan segala ritual romantik di hari valentine. Cinta adalah salah satu tema lagu yang selalu relevan dengan perputaran zaman. Beberapa band atau penyanyi masih beranggapan bahwa lagu dengan tema cinta adalah sesuatu yang mudah untuk dijual dan mudah diterima oleh para pendengar. Sebuah kewajaran karena memang cinta dengan segala permasalahannya akan selalu hadir dalam keseharian.

Selama dua tahun kita mulai lelah dan bosan disuguhi dengan lagu-lagu yang didominasi tema seputar kesedihan, dunia yang muram, kesendirian dan depresi ketika mengalami karantina pada masa pandemic. Rasanya sekarang waktunya para pendengar untuk bisa mendapatkan penyegaran telinga dengan suguhan lagu-lagu dengan tema-tema yang berbeda. Perlahan tema soal pandemi dengan segala keruwetannya sudah mulai ditinggalkan para musisi dan sudah mulai beralih ke tema yang lebih beragam.

Memasuki tahun 2022 redaksi DCDC kembali kebanjiran rilisan baru dari musisi berbagai genre, namun tahun ini dengan tema yang lebih beragam dan tidak melulu cerita soal pandemi. Seperti Down For Life yang hadir dengan single terbarunya yang bercerita tentang anak berkebutuhan khusus, atau Undergod yang kembali bangkit dari masa hibernasi mereka lewat single “kalimusada” yang ngobrolin tema dari dunia pewayangan.

Sementara dari lini musik elektronik yang diwakili oleh Tanayu dengan single “Unwrap Your Skin” hadir dengan tema bagaimana melawan kecemasan. Sebelumnya Tanayu juga tampil dalam kolaborasi epic bareng band rock Kausa lewat suguhan single berdurasi panjang, “Sijjin”. Diranah pop dan R&B hadir penyanyi muda bertalenta Ruth Garcia dengan single “More Than Just a Friend” yang bertutur soal bagaimana kita harus bisa memperjuangkan perasaan. Sementara untuk pop punk, Brigade 07 hadir lewat single “Punk Rock Survivor” yang mengangkat tema keberhasilan melewati segala macam rintangan pada masa pandemi.

Lalu bagaimana dengan nasib bulan Februari 2022 yang katanya bulannya penuh cinta?

Bulan Februari biasanya dijadikan momentum untuk merilis karya baru yang bertemakan cinta-cintaan. Sejauh ini yang sudah hadir dimeja redaksi adalah Adi Widodo, seorang solois pop yang hadir dengan tema cinta sejati lewat single keduanya yang diberi judul “Stay On Me”. Sisanya seperti Seaside, unit dreamy pop shoegaze merilis single “Shadow” sebagai bagian dari persiapan mereka merilis album kedua.  

Akankah bulan Februari ini kita akan kebanjiran lagu cinta? Sesuatu yang kita cari namun kadang juga ingin kita hindari. Apapun itu rasanya bulan Februari ini akan selalu punya arti dan wajib kita isi dengan beragam tema lagu yang bisa memuaskan dahaga para penikmatnya ditengah ancaman gelombang ketiga dengan hadirnya varian omicron.

Pastinya kita butuh lagu cinta yang membakar. Membakar semangat dan motivasi untuk terus dapat menerjang segala rintangan dan pembatasan yang akan segera kita hadapi . Karena kita sadar bahwa merayakan valentine bukanlah budaya kita, karena budaya kita adalah menerobos lampu merah dan menyela antrian. Selamat tidak merayakan valentine, tetap sehat dan teruslah berbahagia.                 

BACA JUGA - Tahun Yang Baru, Keberuntungan Yang Baru

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner