Lagu Terbaik 2022 Versi DCDC

Lagu Terbaik 2022 Versi DCDC

10 lagu berikut ini menjadi catatan juga bahwa tahun 2022 ini menjadi titik balik bagi para musisi/band dalam berkesenian, yang geliatnya terlihat dari banyaknya sajian musik kembali tercipta tanpa hambatan pandemi seperti tahun lalu

Tidak terasa kita kini sudah berada di penghujung tahun 2022. Ratusan rilisan dari band/musisi nusantara diwadahi di web DCDC ini, dan seperti biasa akan ada beberapa rilisan yang dipilih sebagai rilisan terbaik versi DCDC. Mengkurasi deretan lagu memang bukanlah hal mudah dan hal itu juga tentunya menjadi pertaruhan tersendiri, mengingat setiap orang memiliki seleranya masing-masing, dan pastinya tidak semua orang bisa terpuaskan dengan pilihan yang dibuat oleh tim redaksi DCDC. Namun dibalik itu semua, setiap pilihan dipilih bukan tanpa alasan. Terdapat beberapa hal menarik yang kiranya dapat membuat lagu menjadi lebih hidup, berwarna, atau memiliki nilai lebih lainnya, dan itulah yang kami pilih. Semua pilihan itu tersaji dengan rapi dalam konten DCDC Rocka Rockie, sebuah konten yang dibuat DCDC dalam mengapresiasi musisi/band baru potensial, dan juga Playlist Of The Week yang menyajikan rilisan-rilisan pilihan setiap minggunya.

Satu tahun memang terasa sangat cepat berlalu, di setiap harinya pasti selalu ada cerita tentang musik. Terdapat sebuah statement yang mengatakan bahwa ‘without music, life would be a mistake’, dan memang benar hidup akan hampa tanpa adanya musik. Pun dengan 10 lagu berikut ini yang dengan kreasinya mencoba untuk menghindari kesalahan dalam hidup lewat musik, serta menjadi catatan juga bahwa tahun 2022 ini menjadi titik balik bagi para musisi/band dalam berkesenian, yang geliatnya terlihat dari banyaknya sajian musik kembali tercipta tanpa hambatan pandemi seperti tahun lalu. Lalu, ada lagu apa saja? Simak daftarnya berikut ini.

Danilla – “MPV”

Lewat lagu “MPV” Danilla merasa jika dirinya bisa menjadi bodo amat dengan ekspektasi pendengar. Satu hal yang sebenarnya ingin dia sampaikan dari dulu. Salah satunya, menurut istilah Danilla ‘kerisihan lewat nada’.

Morad – “Red and Black”

Kepekaan Morad dalam menginterpretasikan sebuah lagu juga menjadi daya pikat tersendiri, hingga tidak berlebihan rasanya jika lagu-lagu yang dia nyanyikan terasa mempunyai nyawa, karena dilatari oleh interpretasi Morad yang menarik pula unik. Misalnya saja lagu “Red and Black” yang diakui olehnya tercipta dari hasil bayangan dirinya terhadap suatu suasana atau adegan dalam sebuah film.

Phonetic – “Give Me Yours”

Lagu dengan isian musik dan lirik yang menarik ini dilengkapi pula dengan perilisan video klipnya yang terbilang unik, karena ada dua video berbentuk vertikal yaitu kiri dan kanan, sehingga penonton dapat menggabungkan dua layar ponselnya untuk melihatnya menjadi satu kesatuan video.

Syarikat Idola Remaja – “Kota Yang Masyhur”

Lewat lagu “Kota Yang Masyhur” Syarikat Idola Remaja melukiskan kekayaan rasa bersyukur yang menyanjung rasa optimis pada masa mendatang dikala hidup sekarang semakin terasa tersungkur. Ditambah dengan isian musik yang berwarna namun sederhana, hingga menjadikan lagu ini semakin asik didengarkan ketika santai.

Perunggu – “Canggih!”

Corak musik rock apik gubahan Perunggu sanggup mendorong semangat kita untuk tegar menjalani hari demi hari kehidupan. Ditambah lirik lagu yang bercerita dalam bahasa Indonesia memastikan para pendengar tak perlu mengernyitkan dahi untuk memahami maksud dan pesan yang disampaikan.

RL KLAV – “Another…”

Di lagu “Another…” ini, RL KLAV cukup memberi fokus pada makna lagu dengan mengangkat isu psikologis, sosial, dan pendewasaan. Selain itu, RL KLAV juga mengangkat subjek waktu, di mana manusia hanya bisa berserah untuk kedamaian diri, seperti petikan lirik yang mereka nyanyikan melalui hook pembuka lagu tersebut.

Jelita – “Only Ever in Daylight”

Secara musik, lagu ini dibawakan Jelita dengan menggabungkan akar elektronik dan folk sehingga menjadikan lagu ini sebagai sebuah sajian pop yang menarik. Selain itu, di lagu ini juga Jelita menghadirkan perubahan yang unik serta transisi lagu yang menyenangkan seolah ingin melukiskan dunia yang tidak stabil dan tidak rata.

Natasha Udu – “MAMONEY”

Di lagu “MAMONEY” ini Natasha Udu lebih memperlihatkan sisi ngepopnya, lengkap dengan pemilihan notasi serta isian musiknya. Cheerfull dan ringan, serta tentunya mudah dinyanyikan dengan beberapa hook yang menempel di kepala, seperti misalnya saja ketika Natasha melafalkan lirik Mamamama ma money. Frasa kalimat seperti itu menjadi penting dalam konteks memberi hook yang bisa nempel di pendengar.

Fostan – “Memoria”

Sesuai dengan judulnya, ”Memoria”, lagu tersebut mampu membuat suasana flashback terasa ketika beat pop terdengar. Memori akan masa kecil langsung terasa, ketika saat itu (dibaca: 2009) tayangan televisi masih sering menayangkan band-band indie pop, dan Fostan mampu membawa kembali nuansa itu. Masuk lebih jauh dalam alunan lagu, semua terasa sempurna ketika iringan tamborin terdengar yang membuat nuansa indie pop awal 2000-an semakin kentara. Sokongan dari melodi gitar yang catchy abis, bass line sederhana namun pas, dan juga ketukan drum yang tidak muluk-muluk mampu menambah warna indie pop ‘lawas’ yang ringan di telinga.

Cliffton – “This City”

Melalui lagu “This City” ini, Cliffton mencoba untuk kembali membawa marwah musik yang seharusnya ‘have fun’, hingga akhirnya mereka mencoba memperkenalkan gaya musik mereka lewat rilisan terbaru bertajuk “This City” dengan gaya musik yang mengusung tema ala Punk Rock dan Mod Revival era 1970-an sebagai media bersenang-senang ketiga bahadur ini.

BACA JUGA - Rocka Rookie Terbaik 2022 Versi DCDC

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner