Menyimak Sisi Lain Athink ‘Alone At Last’ di Bidang Kuliner

Menyimak Sisi Lain Athink ‘Alone At Last’ di Bidang Kuliner

Sumber foto : Diambil dari akun facebook Athink Go

Berawal dari kegemarannya dalam dunia masak, Athink akhirnya memutuskan untuk membangun bisnis kuliner yang kini dikenal dengan nama Core Burger dan Cuanki Berkah Djaya

Pergerakan musik underground selalu mampu menarik perhatian lebih, entah itu dari karya-karya, penampilan dan masih banyak lagi sisi lain yang bisa menjadi keunikan setiap pelaku musik di dalamnya. Salah satu band ‘underground yang mampu menampilkan keunikan dalam setiap penampilannya adalah Alone At Last. Selain penampilannya, keunikan band ini juga terlihat dari latar belakang setiap personilnya. Untuk pembahasan kali ini, DCDC akan sedikit mengulas sisi lain dari sang drummer Alone At Last yaitu Athink. Selain menjadi salah satu personil Alone At Last, Athink juga dikabarkan sedang menjalankan bisnis dibidang kuliner.

Menjalankan bisnis kuliner yang diberi nama Core Burger dan Cuanki Berkah Djaya, Athink bercerita awal mula dirinya membangun kedua bisnis ini ketika dirinya mulai menyukai masak. Merasa ada kepuasan tersendiri ketika masakannya dinikmati orang lain, Athink semakin yakin untuk membangun bisnis di bidang kuliner dengan mendirikan Core Burger pada tahun 2012. Berbekal kemampuan masak yang sudah ia tekuni sejak lama, ia akhirnya mampu memperluas bisnis burgernya hingga empat titik di Bandung, diantaranya di Jalan Sultan Tirtayasa 30, Jalan Kancra 1A, Skate Park Pasupati dan Jalan Sumatra 20. Untuk konsep burgernya sendiri sAthink memilih konsep underground, sejalan dengan scene musik yang dia jalani selama ini bersama Alone At Last. Senada dengan itu, Athink kemudian memberi nama menu makanannya dengan nama-nama band sesuai dengan jenis musiknya.

Salah satu yang membedakan Core Burger dengan burger lainnya adalah dari segi komposisi. Core Burger sendiri memilih untuk mengusung konsep fusion food, di mana mereka mencoba memadukan menu-menunya dengan menambahkan beberapa cita rasa nusantara. Demi mewujudkan konsepnya itu, akhirnya Core Burger bekerja sama dengan Rumah Makan Padang Bu Mus. Dari kerja samanya itu, kemudian mereka membuat burger dengan olesan saus rendang. Bukan cuma itu, mereka juga menjalin kolaborasi dengan Pempek Lopek (milik Lowpe Ex-personil Rocket Rockers-red) dalam menciptakan kreasi burger yang terbuat dari pempek. Setelah perjalanan panjang itu akhirnya kini Core Burger banyak digandrungi oleh semua kalangan, terutama pecinta musik dan penikmat burger. Bahkan sejak 2020 lalu Athink mencoba untuk menambah partner bisnis, sampai akhirnya setelah menjalin relasi yang cukup banyak, kini Core Burger menjadi semakin berkembang dan banyak dikenal.

Sedangkan untuk bisnis Cuanki Berkah Djaya, Athink menjelaskan tentang nama Cuanki yang secara makna artinya “Cari uang jalan kaki”. Berbeda dengan artinya, bisnis cuanki yang dibangun Athink ini tidak dijual keliling. Athink menerapkan konsep rumah makan pada bisnis Cuanki Berkah Djaya ini, dengan menetap di Jalan Wartawan no 24, Bandung. Athink juga mengakui bahwa proses jalan kakinya itu terjadi ketika dirinya berbelanja kebutuhan dagang. “Meskipun secara arti Cuanki itu adalah cari uang jalan kaki, tapi kalo Cuanki Berkah Djaya itu netep di jalan wartawan nomer 24. Mungkin proses jalan kakinya itu ketika kita belanja kebutuhan berjualannya ke pasar”, jelas Athink.

 

foto didapatkan dari akun twitter @fiersabesari

Secara penyajian Cuanki milik Athink ini tidak banyak memiliki perbedaan dengan Cuanki pada umumnya, hanya saja dari segi komposisi Cuanki Berkah Djaya memiliki kuah kaldu yang lebih kental dari Cuanki yang dijual keliling. Selain itu, Athink mencoba berinovasi dengan memasukan bacang sebagai pengganti mie. Penambahan komposisi itu diakuinya hanya tersedia di Cuanki Berkah Djaya ini. Berkat keunikannya itu, kini Cuanki Berkah Djaya banyak diminati para pecinta kuliner hingga para musisi/artis yang sering mampir untuk menikmati Cuanki ini. Selain dijual di tempat, Cuanki Berkah Djaya juga sudah tersedia di berbagai market place dengan kemasan instan.

Tak selalu berjalan mulus, ternyata bisnis yang sudah Anthink bentuk sejak lama ini juga sering menghadapi kesulitan. Kesulitan yang paling dirasakan oleh Athink adalah dari segi tim. Namun Athink selalu belajar dari kesalahan itu, hingga akhirnya Athink bertemu dengan orang-orang yang tepat dalam menjalankan bisnisnya ini. Untuk Cuanki Berkah Djaya sendiri sebenarnya Athink memiliki seorang partner, namun karena satu dan lain hal, kini Athink sendiri lah yang harus menjalankan bisnis Cuanki ini.

Sama seperti bisnis-bisnis lain, Core Burger dan Cuanki Berkah Djaya juga terkena dampak langsung ‘keganasan’ pandemi. Athink mengakui bahwa kedua bisnisnya itu mengalami penurunan yang drastis dari segi grafik penjualan. Dari hal itulah yang akhirnya mengharuskan Athink untuk memutar otak, mulai dari mengikuti flow situasi yang terjadi, membentuk strategi dagang baru agar bisa beradaptasi dengan keadaan, hingga akhirnya Athink bisa berdamai dengan keadaan. “Secara grafik penjualan penghasilan dari Core Burger dan Cuanki Berkah Djaya menurun drastis, tapi saya coba untuk menghadapi itu dengan mengikuti flownya seperti apa, terus membentuk strategi dagang baru agar bisa beradaptasi dengan keadaan, hingga pada akhirnya saya harus berdamai dengan keadadaan sih.” jelas Athink.

Sedikit membahas tentang aktivitas band, Athink menjelaskan tentang pembagian waktu antara band dan bisnis. Ia mengakui bahwa sebenarnya jadwal band dan bisnis pada masa sekarang sudah tidak saling mengganggu. Berbeda dengan masa awal ketika dirinya baru membuka bisnis ini, Athink merasa sangat kesulitan dalam mengatur waktu. Ketika Alone At Last manggung, dirinya harus menutup bisnisnya itu. Untuk di masa sekarang, kedua bisnis yang dijalaninya itu kini sudah terbentuk sebuah sistem yang dapat menunjang keberlangsungan bisnis dan pada akhirnya bisa berjalan dengan sendirinya.

Terakhir, Athink berharap semoga bisnis Cuanki Berkah Djaya yang sudah membuka cabang di tiga titik diantaranya Bandung, Jakarta dan Solo, juga bisnis Core Burger yang sudah tersebar di empat titik di Bandung ini bisa terus berkembang dan tetap bisa dinikmati oleh banyak orang. “Jadi harapannya semoga kedua bisnis ini bisa berkembang terus semoga bisnis ini juga bisa dinikmati banyak orang.” tutup Athink.

BACA JUGA - Leon Koil, Perpaduan Antara Drummer Cadas dan Seorang Koki

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner