Musik, Alunan Bunyi yang Mampu Memantik Emosi

Musik, Alunan Bunyi yang Mampu Memantik Emosi

Jika berkaca pada apa yang telah dilakukan oleh Kunto dan Yura dalam karya “magis” musik mereka, serta gelombang emosi luar biasa yang timbul dari para pendengarnya, nampaknya sulit untuk berkata tidak kalau musik bisa menjadi medium penyembuhan

Kita pasti pernah atau mungkin sering mendengar sebuah pernyataan/ungkapan seperti "edan sih, ini lirik lagunya relate banget sama hidup gue" atau "musik ini mewakili banget perasaan gue saat ini, merinding banget dengernya". Ini tentu menjadi sebuah bukti nyata bahwa musik atau lagu bisa memberi pengaruh besar terhadap perasaan siapa saja yang mendengarnya.

Beragam emosi seperti sedih, marah, kecewa, dan bahagia bisa saja tiba-tiba meluap ketika kita sedang atau baru selesai mendengarkan musik/lagu. Ketika sedang mendengarkan musik atau sebuah lagu, tanpa disadari kita telah membiarkan beragam alunan bunyi itu masuk dan menulusuk ke seluruh ruang emosi kita, yang mungkin sulit untuk dijangkau oleh hal lain.

Bahkan dengan hanya menganggap bahwa mendengarkan musik atau lagu itu merupakan sebuah hal yang menyenangkan saja, adalah bentuk paling sederhana dari kita yang telah membiarkan musik untuk membentuk siapa sebenarnya diri kita. Seperti dikatakan oleh seorang peneliti musik bernama Christopher Small, bahwa musik itu bisa mendefinisikan diri seseorang, atau tentang bagaimana hubungannya dengan dunia luar dan orang di sekitarnya.

Sepakat dengan pendapat itu. Saya pribadi pun merasa bahwa seperti apa diri saya saat ini tanpa disadari terbentuk dari hasil aneka ragam musik yang saya dengarkan dari puluhan tahun yang lalu. Bahkan tak jarang sebuah lagu itu bisa me-recall kembali kenangan akan kejadian masa silam yang pernah saya alami, dan kemudian membentuk pribadi diri saya saat ini.

Musik dan Peranannya Sebagai Medium Terapi

Keterlibatan musik dalam berbagai aspek kehidupan manusia, kemudian bisa menjadikannya sebagai medium untuk terapi. Banyak kita jumpai saat ini, para terapis yang menggunakan musik sebagai salah satu alat untuk melakukan terapi kepada para pasiennya. 

Tak hanya terapis, kini bahkan ada pula musisi yang melakukan ‘terapi musik’ dalam karyanya. Misal, seperti album Mantra Mantra milik Kunto Aji, atau album Tutur Batin milik Yura Yunita. Bagi Kunto atau Yura sendiri, awalnya karya-karya yang mereka cipta ini adalah proses katarsis dalam rangka proses self healing untuk mereka pribadi. Tapi, saat karya musik mereka mulai didengar banyak orang, ternyata banyak pendengarnya kemudian yang mengalami keterikatan emosional dengan lagu-lagu mereka.

Hal ini terbukti dari social experience yang dibuat pada video musik lagu “Pilu Membiru” milik Kunto Aji atau “Dunia Tipu Tipu” milik Yura Yunita yang berhasil membuat para pelaku social experience atau jutaan orang yang mendengar/menyaksikannya merasakan gelombang emosi yang amat hebat. Yang mungkin itu bisa menjadi media terapi bagi mereka pribadi.

Seperti dikutip dari laman pijar psikologi, bahwa ada empat jenis intervensi dalam terapi musik, diantaranya seperti analisis lirik, improvisasi permainan musik, mendengarkan musik aktif, dan menulis lirik lagu. Namun, menurutnya metode analisis lirik ternyata lebih memudahkan seorang terapis untuk mengakses emosi, pikiran, dan pengalaman seseorang dengan cara yang tidak mengancam.

Cara orang dalam menganalisis lirik sebuah lagu bisa membuka gerbang ke pengalaman yang pernah dialami sebelumnya. Sementara improvisasi permainan musik bisa membuat orang memiliki kebebasan memainkan instrumen musik sebagai bentuk ekspresi, emosi, dan sosialisasi. Selain itu, improvisasi juga memudahkan proses eksplorasi terapeutik terkait konflik dan kesedihan yang mungkin pernah atau sedang dirasakan, dan juga sebagai bentuk komunikasi. Jadi bagaimana menurut kalian, apakah benar lagu atau musik bisa menjadi medium dalam melakukan terapi untuk melakukan self healing?

Namun jika berkaca pada apa yang telah dilakukan oleh Kunto dan Yura dalam karya “magis” musik mereka, serta gelombang emosi luar biasa yang timbul dari para pendengarnya, nampaknya sulit untuk berkata tidak kalau musik bisa menjadi medium penyembuhan.

BACA JUGA - Menerka Kota dari Vibes Musiknya

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner