Ngobrolin Drum Bareng Leon 'Koil'

Ngobrolin Drum Bareng Leon 'Koil'

Sumber foto : Diambil dari akun Instagram @leonkoil

Menurut Leon, tidak ada drum spesifik yang digunakan selama membawakan lagu-lagu Koil. Dirinya lebih sering menyesuaikan drum sesuai dengan lagu yang akan dibawakan

Leon Ray Legoh atau sering dikenal sebagai Leon Koil adalah salah satu drummer ‘legend Indonesia yang mempunyai karakter permainan drum yang kuat. Bersama Koil, Leon mampu menciptakan permainan drum dengan ciri khas selalu ditempatkan di awal lagu. Melalui interview langsung oleh tim DCDC di kediamanan Leon, ia kemudian menceritakan tentang awal mula bisa tertarik kepada drum. “Kalo suka drum tuh emang dari SD udah sering nonton konser di video dan ngeliat drummer kaya yang keren. Jadi dari situ langsung suka sama drum. Tapi kepikiran buat main drum tuh pas SMP kelas tiga, pas anak-anak ngajak ngeband. Waktu itu langsung tertarik buat coba maen drum. Saya ngomong sama bapak pengen bisa maen drum, terus didaftarin kursus sampe akhirnya lancar maen drum”, jelas Leon.

Berbeda dengan gaya musiknya saat ini, ternyata Leon lebih banyak mengidolakan drummer-drummer jazz seperti Gilang Ramadhan, Faris, Cendi Luntungan dan drummer-drummer jazz lainnya. Selain itu, Leon juga mengidolakan drummer-drummer luar negeri seperti Roger Taylor, Tommy Lee, Roger Meddows dan masih banyak lagi. Dengan menonton video dari idola-idolanya tersebut, Leon mulai terinspirasi untuk dapat menjadi seorang drummer yang hebat. Kemudian Leon menjelaskan tentang dirinya yang tidak terpaku pada satu merk dan ia juga menyebutkan beberapa drum miliknya saat ini. “Sebenernya kalo merk ga ada yang spesifik sih soalnya tiap merk punya ciri khas dan kelasnya masing-masing. Kalo yang saya punya tuh ada drum merk Pearl, merk Yamaha ukuran kecil, sama drum yang terakhir tuh diendors sama Yamaha. Drum endors dari Yamaha yang saya dapet itu drum fullset dan saya tuh senengnya drum-drum yang ukurannya besar”, ujar Leon.

Berawal dari keinginannya untuk ngeband, Leon kemudian membeli drum pertamanya dengan merk Rolling yang ia beli bersama orang tuanya di Palaguna pada saat itu. Leon mengakui bahwa orang tuanya selalu mendukung dan tidak pernah melarangnya untuk mempelajari alat musik. Drum pertama itu jadi drum yang special bagi Leon karena selain menjadi drum yang pertama dimilikinya, drum tersebut juga ia gunakan untuk rekaman album pertama bersama Koil. Meskipun pada saat itu Koil mendapatkan kontrak rekaman yang mengharuskan untuk rekaman ulang album pertama, terdapat satu lagu berjudul “Dengekeun Aing (Matahari)” yang tidak direkam ulang, karena Leon ingin rekaman yang masih menggunakan drum pertamanya tidak hilang.

Drum Pearl adalah drum kedua yang dimiliki oleh Leon. Drum ini ia dapatkan dari Otong ketika Koil manggung di Surabaya. Dengan ukuran yang besar, ditambah dengan finishing seperti lampu disko menambah kekhasan dari drum yang dimiliki oleh Leon. Drum ini juga kerap digunakan Leon ketika manggung bersama Koil.

Drum ketiga Leon adalah drum Yamaha dengan ukuran kecil. Ada cerita unik dibalik drum ini, di mana drum ini Leon dapatkan dari Otong yang sedang mabuk. Awalnya Leon ditelpon oleh Otong yang saat itu sedang berada di sebuah pameran alat musik di Jakarta. Otong tiba-tiba menawari sebuah drum. Leon menganggapnya tidak serius, tapi beberapa hari kemudian drum itu dating. Leon akhirnya menghubungi Otong. Benar saja, Otong mengaku bahwa pada saat itu dirinya sedang mabuk dan secara tidak sadar membeli drum.

Kalo ngomongin drum ini tuh lucu karena ada kejadian yang buat saya heran sekaligus seneng karena dibeliin sama Otong. Jadi waktu Otong lagi di Jakarta, lagi mabok pergi ke pameran alat musik. Tiba-tiba nawarin drum ke saya lewat telpon. Wah disitu saya ngerasa aneh soalnya kalo Otong ke pameran alat musik pasti yang dibeli tuh gitar, tapi waktu itu dia malah nawarin beli drum. Awalnya saya kira Otong cuma becanda, eh beberapa hari kemudian datang satu set drum Yamaha. Saya coba tanya Otong dan emang bener dia malah bilang “Kayaknya gue mabok saat itu, kenapa beli drum ya” dan itu jadi kejadian yang unik sekaligus menguntukan buat saya haha”, jelas Leon seraya tertawa.

Untuk drum terbaru yang dimiliki oleh Leon, dirinya mendapat endorse drum dari Yamaha. Menurut Leon drum ini memiliki set yang aneh, dengan pieces yang banyak, double bass drum, jumlah tom-tom yang mencapai delapan membuat drum ini menjadi unik dan lengkap.

Menurut Leon, tidak ada drum spesifik yang digunakan selama membawakan lagu-lagu Koil. Dirinya lebih sering menyesuaikan drum apa yang akan dipilih sesuai dengan lagu yang akan dibawakan. Set drum yang digunakan oleh Leon tergantung pada panggung. Contohnya jika Koil sedang melakukan konser tunggal, maka set drum yang digunakan Leon lebih lengkap. Pada set drum terbaru milik Leon juga sengaja dibuat aksesoris tanduk agar secara visual terlihat lebih sangar. “kaya set drum saya yang baru itu memang dibuat kaya ada tanduk-tanduknya gitu terus drumnya kaya kekurung, double bass drum, di bagian tom-tom juga ada tanduk-tanduk ke atas. Secara visual, si drum ini tuh jadi lebih keren”, ujar Leon.

Untuk bagian snare, Leon lebih suka menggunakan snare dengan ukuran 15 inci, ditambah setelan suara deep low. Ciri khas dari lagu-lagu Koil terdapat pada suara drum yang selalu di depan dengan setelan mixing yang selalu di atas. Oleh karena itu Leon membutuhkan drum yang memiliki sound yang bagus dan berwibawa agar sesuai dengan karakter Koil.

Selain sibuk dengan Rumah Makan Legoh dan Koil, Leon juga ikut aktif dalam salah satu program DCDC yang membahas seputar drum yaitu, DCDC X Ngedrum Skool ‘Ragadub’. Tampil sebagai pembawa acara, Leon cukup senang bisa berada dalam program tersebut, karena menurutnya bisa mengangkat citra drummer yang notabene dalam sebuah band selalu di belakang. Selain itu, berkat adanya acara DCDC X Ngedrum Skool, banyak talenta-talenta yang akhirnya muncul sehingga potensi-potensi tersembunyi secara perlahan bisa ditemukan dan dikembangkan. “Jadi di acara itu tuh nampilin drummer-drummer band yang cukup terkenal buat kumpul dan jamming bareng. Selain itu acara DCDC X Ngedrum Skool juga sering dapet video dari orang-orang yang bisa maen drum dan ditampilin agar bisa dilihat banyak orang. Lewat acara DCDC X Ngedrum Skool itu saya berharap supaya citra drum bisa terangkat, dan juga potensi-potensi tersembunyi bisa ditemukan dan dikembangkan”, tutup Leon.

BACA JUGA - Sejarah dan Eksistensi Handpan yang Kian Berkembang

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner