Penggemar dan Idola Ngeband Bareng?

Penggemar dan Idola Ngeband Bareng?

Cerita tentang penggemar yang akhirnya bisa ngeband bareng idolanya menjadi satu hal menarik untuk diikuti. Seperti berbanding lurus dengan mimpi mereka yang akhirnya menjadi kenyataan

Taylor Hawkins, drummer dari band Foo Fighters pernah ketergantungan narkoba, dan karenanya dia harus menjalani rehabilitasi dalam waktu yang cukup lama. Fakta menarik terungkap kala Hawkins menuturkan alasannya mengkonsumsi narkoba. Diakui olehnya jika hal tersebut dilatari oleh rasa minder yang dia alami karena seband dengan idolanya, Dave Grohl. Dia mengaku sering tidak percaya diri karena merasa seperti terintimidasi dengan nama besar Dave Grohl. “saya selalu merasa permainan drum saya tidak cukup baik, dan bayangkan saya harus mengiringi Dave Grohl, dewa drum yang saya kagumi. Setiap detiknya terasa seperti intimidasi bagi saya, karena saya tidak boleh salah saat bermain drum”, ujar Hawkins dalam sebuah wawancara.  

Fakta menarik lainnya justru berbanding terbalik dengan yang Hawkins lontarkan, di mana Dave Grohl merasa justru dia dan Taylor Hawkins akan memiliki jalinan kerja sama yang sangat panjang dalam bermusik. Dia merasa Hawkins merupakan tandem yang tepat di bandnya. Hal tersebut kemudian dibuktikan Dave Grohl dengan tidak mengganti posisi Hawkins di band Foo Fighters, dan sebaliknya, Dave nampak setia mendampingi Hawkins kala dia menjalani rehabilitasi.

Satu hal yang kemudian menjadi menarik pula kala Dave Grohl juga berkesempatan bisa ngeband bareng dengan para idolanya. Meski hanya dalam format band proyekan, Dave mengaku senang bisa berkolaborasi/jamming bareng para idolanya, dari mulai Lemmy Kilmister hingga Paul McCartney yang dia libatkan di proyek film ‘Soundcity’. “ini seperti menyaksikan Nirvana reuni ketika menyaksikan Dave bisa bermain lagi bareng Krist (Novoselic), setelah sekian lama mereka tidak maen bareng. Namun anehnya ada Paul McCartney di formasi ini. Ini seperti sesuatu yang surreal”, ujar Pat Smear, rekan bermusik Dave Grohl sejak di era Nirvana hingga Foo Fighters.

Dari dalam negeri ada nama Pandu Fuzztoni, yang juga memiliki cerita yang mirip dengan Taylor Hawkins. Bedanya Pandu tidak sampai sebegitunya hingga terjebak mengkonsumsi narkoba. Pandu Fuzztoni merupakan penggemar The upstairs, dan bahkan pernah tertangkap kamera sedang mengabadikan penampilan The Upstairs di sebuah pentas seni sekolah. Sampai akhirnya Pandu berkenalan dengan sang pentolan, Jimi Multhazam, dan cerita Pandu sebagai musisi yang diperhitungkan pun dimulai, kala dia tergabung dengan band bentukan Jimi bernama Morfem. Perjalanan berikutnya Pandu kemudian dikenal dengan banyak band, dari mulai Morfem, The Adams, bahkan band yang dia kagumi dulu, The Upstairs.

Senada dengan apa yang dialami oleh Pandu, di ranah musik cadas juga ada nama Vicky Mono, vokalis dari band Burgerkill. Dalam sebuah acara bernama Begundal Talks, Vicky mengaku jika awalnya dia merupakan seorang begundal (sebutan untuk penggemar Burgerkill). Sampai akhirnya Burgerkill membuka audisi vokalis, Vicky akhirnya terpilih menjadi sosok terdepan di band ini. Setelah masuk tidak serta merta Vicky bisa berleha leha dan petantang petenteng karena menyandang gelar sebagai vokalis Burgerkill. Sebaliknya, dia terus ditempa di studio agar bisa ‘menyalak’ layaknya binatang kelaparan yang bersanding dengan sayatan distorsi dari gitaris Burgerkill, Eben dan Agung.

Cerita tentang penggemar yang hingga akhirnya bisa ngeband bareng idolanya menjadi satu hal menarik untuk diikuti. Seperti berbanding lurus dengan mimpi mereka yang akhirnya menjadi kenyataan. Rasanya bagi seorang musisi, bisa bermusik bareng dengan orang yang menginspirasinya untuk bermusik jadi satu hal yang dia pelihara dalam mimpinya. Betapa semua nyala kreasi yang dia tuangkan dalam karyanya, terdapat memoar manis dibaliknya yang tertanam di bawah sadar si penggemar tentang kekaguman dia akan musisi idolanya. Kecuali Arian 13 yang sepertinya berhenti mengagumi vokalis Roxx, Trison yang kedapatan pernah makan buah dukuh di depan Arian. Menurutnya, itu sesuatu yang kurang ngerock, jika merunut pada imajinasi remaja yang kerap membayangkan para rockstar dengan citranya yang seram. Makan dukuh tentu saja bukan sesuatu yang menyeramkan, hahaha.

BACA JUGA - Lima Tips Membuat Jingle Agar Gampang 'Nempel'

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner