Rahasia Ciamiknya Gitar Akustik Nissan Fortz

Rahasia Ciamiknya Gitar Akustik Nissan Fortz

Foto : Ayudia Nurullita

Tahun 2017/2018 Nissan dipertemukan dengan beberapa gitar merk Genta dan Cole Clark. Dia mengaku direkomendasikan untuk menggunakan Cole Clark oleh Almarhum Aria Baron dan pemilik distributor Cole Clark di Indonesia, Alva Ausindo

Publik mengenalnya dengan suara khas dan berat, serta kemahirannya mengeskploitasi senar-senar dari gitar akustik dengan corak sentuhan timbrenya. Sentuhan blues yang kental dari permainan gitarnya juga jadi sesuatu yang kemudian menjadi identik dengan musisi satu ini. Adalah Nissan Fortz yang melambung dengan lagu berjudul “Sore Sebelum Hujan”. Pernah tergabung dalam sebuah band bernama THE FORTEZ, lalu meneruskan perjalanan bermusiknya lewat duo Sarah N Soul, sampai akhirnya Nissan merintis karir solonya hingga saat ini.

Bicara tentang Nissan maka kita akan dihubungkan dengan sesuatu yang identik dengannya, yakni gitar. Di rubrik Ultimate Gear kali ini Nissan bercerita panjang lebar tentang gitar dan ‘gear’ yang selama ini dia pakai untuk menunjang proses kreatifnya dalam bermusik.

Mengerucutkan lagi instrumen gitar yang dimainkan oleh Nissan, hal itu kemudian berbanding lurus dengan permainan ciamiknya melalui gitar akustiknya. Tentang gitar akustik ini sendiri diakui oleh Nissan jika pada awalnya dia memilih gitar Secco Fdg500 (dreadnought) yang dia gunakan pada tahun 2009an. Menurutnya gitar itu ditawarkan seseorang bernama pak Aduy (seorang pengusaha kayu, yang juga sahabat kang Macky sang Pemilik Ruang putih yang bertempat di jl. Bungur 37, Karang Setra)

“Kebetulan saya salah satu pengisi musik regular disana. Mungkin pak aduy sering melihat saya gonta ganti gitar, dalam artian minjem sana sini hahaha. Soalnya pada tahun itu saya cuma punya gitar elektrik (Squaire tele). Disela - sela aktifitas itu, pak aduy bilang : 'saya punya gitar akustik yang udah lama Saya simpan digudang', 'wah menarik' (sahut saya). Singkat cerita, dibawalah gitar akustik itu oleh beliau ke Ruang Putih dan saya pakai pertama kali disana”, ujarnya.  

Semenjak itu Nissan mengaku tidak lagi kebingungan setiap kali main di Ruang Putih. Seiring berjalannya waktu gitar itu semakin melekat dan mantap di tangan Nissan, dan gitar akustik itupun yang secara tidak langsung mengantarkan dia menjadi gitaris akustik sampai saat ini.

Sekitaran tahun 2012 Nissan mulai mengekslpor suara gitar akustik, dengan tujuan agar berbeda dari sound-sound gitar akustik pada umumnya. Gear yang dia pakai untuk melengkapi karakter sound yang dia inginkan adalah L.R Baggs para DI (active DI/Acoustic preamp), Radial J48 (Active DI), Digitech Hardwire Dl8 (Delay), Digitech multi Chorus Ml, Boss Loop station Rc 30.

“Namun ternyata itu adalah tahun gelap mata hehe, dalam artian saya meng 'ada' kan yang sebetulnya kurang penting. Karena yang terpenting adalah Direct Box dan itu merupakan jantungnya, dan sangat erat keterkaitannya dengan signal instrumen yang kita pakai. Sebagai catatan penting buat saya adalah 'Ke-khasan suara, dihasilkan oleh tangan kita sendiri' karena ide sudah mengamanatkan itu”, tambahnya.

Tahun 2017/2018 Nissan dipertemukan dengan beberapa gitar merk Genta dan Cole Clark. Dia mengaku direkomendasikan untuk menggunakan Cole Clark oleh Almarhum kang Aria Baron dan pemilik distributor Cole Clark di Indonesia, om Alva Ausindo.

Cole Clark FL-1 

“Betapa bahagianya saya diberikan banyak kemudahan untuk meminang gitar tersebut, yang pada akhirnya saya menggunakan Cole Clark FL-1 sampai sekarang, Alhamdulillah”, ujarnya.

Menutup artikel ultimate gear di DCDC kali ini Nissan menambahan jika untuk kebutuhan manggung dia lebih memilih menggunakan Direct Box, kabel instrumen yang baik, thumbpick, Capo, serta slide (apabila diperlukan). Sedangkan saat rekaman dia lebih cenderung memilih todong mic, akustik room yang baik dan direct sebagai pelengkapnya (apabila diperlukan).

Gimana coklatfriends? Ada yang tertarik juga menjadi gitaris akustik seperti Nissan? Atau ada rekomendasi gitar akustik yang asik buat tampil atau berkreasi? Tulis di kolom komentar ya.

BACA JUGA - Berkenalan Dengan ‘Alat Perang’ Obo ‘Sendal Jepit’

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner