The Blues Traveler, ‘Bible Of The Broken Man’, dan Geliat Blues Kota Bandung

The Blues Traveler, ‘Bible Of The Broken Man’, dan Geliat Blues Kota Bandung

Sumber Foto : Rafli F

Acara perilisan album ‘Bible Of The Broken Man’ dari The Blues Traveler terasa sangat meriah dengan dihadiri oleh para musisi kenamaan kota Bandung, khususnya musisi yang bergeliat di ranah musik blues

Warna-warna musik di Indonesia sangat unik dan beragam. Tak sedikit pula gaya musik yang terdapat di Indonesia terinspirasi dari gaya-gaya musik luar negeri. Blues adalah salah satu gaya musik yang awal kemunculannya dikembangkan oleh etnis Afrika-Amerika yang kini berkembang di Indonesia. Blues menjadi sebuah gaya musik yang memiliki komposisi unik dari segi suara. Gitar menjadi instrumen penting dalam memainkan musik-musik blues, dengan sentuhan lick-lick yang cukup berbeda dengan musik lain hingga membuatnya menarik. Lebih mengerucut lagi, khususnya di Kota Bandung, pergerakan musik ini tentunya tidak sedikit. Beberapa musisi yang mengusung genre blues diantaranya Ogoy dari 24 Hours band, Nissan dari Trias Accoustica dan masah banyak lagi musisi blues asal Bandung yang secara musikalitas patut untuk diperhitungkan.

Pada masa kini, The Blues Traveler muncul ke permukaan dalam rangka kembali menggeliatkan semangat blues di Kota Bandung. The Blues  Traveler sendiri merupakan sebuah band (mungkin bisa dibilang juga one man band?) yang digawangi oleh Mahattir Alkatiry yang juga tergabung dalam band Speaker First. Pada tanggal 29 OKtober 2021 lalu, The Blues Traveler merilis sebuah solo album bertajuk Bible Of The Broken Man yang dilaksanakan di Tambuhak Café. Acara perilisan album ini diisi oleh penampilan The Blues Traveler yang memainkan lagu-lagu dari album tersebut. Dihadiri oleh media dan tamu-tamu undangan, acara ini berlangsung sangat meriah dengan protocol kesehatan yang ketat. Nuansa lick-lick blues mulai terdengar ketika Attir menaiki panggung hingga suasana pun menjadi lebih hangat ketika para penonton melakukan sing a long.

 

Selain media dan tamu undangan, terdapat juga beberapa musisi yang menghadiri acara ini seperti Turtles Jr dan Under The Big Bright Yellow Sun. Selain itu, sang living legend kota Bandung, Hari Pochang pun turut hadir dan tampil di atas panggung dengan permainan harmonikanya. Kolaborasi yang sangat apik ditampilkan oleh Hari Pochang dan The Blues Traveler semakin menambah nuansa blues yang terasa sangat kental. Tak hanya lagu-lagu dari The Blues Traveller saja yang dibawakan di acara ini, lagu dari musisi luar pun turut memeriahkan jalannya acara ini, seperti lagu “Come Together” milik band legendaris, The Beatles yang mampu membuat penonton ikut bernyanyi, lalu lagu milik ACDC yang berjudul “It’s A Long Way To The Top” juga terdengar ‘mengguncang’ telingan penonton.

Bersamaan dengan diselenggarakannya acara perilisan album ini, The Blues Traveler juga merilis sebuah debut video klip dari lagu yang bertajuk “The Blues Traveler”. Bertemakan pedesaan, lagu “The Blues Traveler” ini sudah dapat dinikmati di kanal Youtube DCDC TV.

BACA JUGA - “GALANG” : Cerita Lama dan Langkah Baru Musik Underground

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner