Djiwoastra

Djiwoastra dapat diterjemahkan secara bebas sebagai alat utama sistem persenjataan (Alutista) jiwa. Djiwoastra dibentuk sebagai konstelasi project pada pertengahan 2017 oleh Dewadji “Djiwo” Ratriarkha bersama Aji Agustian dan Oky Praguso. Berdedikasi untuk menciptakan penafsiran musik ekstrim Metal dengan tradisi esoterik budaya Nusantara. Digunakannya instrumen perkusi tradisional melalui pola permainan Baleganjur Bali, Puik-puik, Ganrang Makassar, Gamelan Jawa dan Banyuwangi ditujukan untuk menguatkan nuansa musikal nusantarais yang khas sekaligus meneguhkan deburan drum besutan Irfan Ariessa. Album Sanghir Nawagatih (2019) adalah debut yang mengawali karya kami Djiwoastra. Ide awal tidak terlepas dari niatan untuk mengabdikan kilas ingat fakta sejarah bahwa kerajaan-kerajaan di nusantara dulu mampu menyatukan wilayah kepulauan dan disegani bangsa lain, karena paradigma masyarakatnya yang mampu menciptakan visi maritim sebagai bagian utama dari kemajuan performa berbangsa dan bernegara. Atas kesadaran di atas maka tema besar debut album ini bertitel “SAHIR NAWAGATIH” yang terinspirasi dari cuplikan epigraph Nha Trang yang menceritakan penyerbuan Javabala-sanghair-navagataih. Sebuah penyerangan Armada Laut Jawa di Po Nagar pada tahun 774. Nuansa kemaritiman, agresi laut dan kebanggan jati diri sebagai bangsa pelaut disajikan lewat karya musikal yang epik.

Contact

085842126541 (Bondan: Manager)

Related