Sepuluh tahun bukanlah waktu yang sebentar bagi sebuah band untuk bisa tetap eksis di tengah derasnya persaingan musik indie di kota Malang. Sejumlah usaha serta cobaan bahkan sempat dirasakan oleh para personel dari band- band yang telah mencoba peruntungan. Hal itu juga dirasakan oleh band beraliran orkes modern asal kota Batu, Tahu Brontak. Sebelum merayakan ulang tahun kesepuluh, band yang digawangi oleh Adam (vocal), Arik (backing vocal), Abid (guitar), Alfi (bass), Dimas (drum), Hagi (perkusi), Wahyu (kendang) dan Chandra (mandolin) itu pun akhirnya merilis album pertama bertajuk Merendah Untuk Meroket. Album yang dirilis awal tahun 2016 tersebut merepresentasikan Tahu Brontak selama ini. Ya, mereka selalu berusaha berbicara dengan karya bukan dengan gaya. Dengan mengusung tema realita sosial, band yang biasa disingkat TB itu mencoba membahas semua kenyataan yang kerap dialami oleh masing-masing personel dan juga masyarakat luas.
Dedi Widianto '08155505663 www.tahubrontak.id