AntiTrust Rilis

AntiTrust Rilis "A Tool of Oppression / Riot", Bagian Kedua dari Materi Trilogi

Foto dan artwork didapatkan dari siaran pers. Kredit tidak disertakan.

Melanjutkan materi trilogi yang sudah dimulai sejak tahun 2020, AntiTrust kini melepas bagian kedua yang berjudul "A Tool of Oppression / Riot". Single ini masih berkutat tentang isu seputar Hak Asasi Manusia, terutama tentang kebebasan berbicara dan berekspresi.

AntiTrust, unit hardcore dari Bali baru saja merilis sebuah single yang bertajuk “A Tool of Oppression / Riot”. Menurut band hardcore yang terbentuk sejak tahun 2017 ini, single terbaru mereka merupakan bagian dari rangkaian perilisan materi trilogi. Single ini merupakan bagian kedua setelah single pertama yang berjudul “Die In Vain” yang dirilis akhir tahun 2020.

Dalam single “A Tool of Oppression / Riot”, mereka masih mengusung tema yang masih berkaitan tentang kebebasan berbicara dan berekspresi serta menyoroti aksi aparat yang sewenang-wenang melanggar Hak Asasi Manusia. Menurut band dengan empat personil ini, secara garis besar projek trilogi ini akan menceritakan perlawanan masyarakat sipil terhadap kasus-kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia, kekerasan aparat keamanan dan sistem negara yang terkesan apatis terhadap kebebasan untuk berpendapat dan menerima kritik sipil.

Band yang dimotori oleh Bayu Wicaksana (vokal), Ady Yoseph (gitar), Arwin Darmayasa (bas) dan Jeffry Aryatama (drum) ini sudah melepas bagian kedua dari trilogi mereka melalui kanal musik digital. Silakan nikmati lagunya melalui aplikasi Spotify, Deezer, Apple Music, Amazon Music, Bandcamp dan Soundcloud.

BACA JUGA - Resistensi Musik Bejat: Sebuah Ironi Ketika Makna Kemerdekaan adalah Nasi Dimakan Jadi T*i!

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner