BackingSoda Ajak Renungkan Eksistensi Lewat Single “Di Rahim Waktu”

BackingSoda Ajak Renungkan Eksistensi Lewat Single “Di Rahim Waktu”

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers BackingSoda

Harmonisasi vokal tak dipungkiri menjadi salah satu keunikan yang ditawarkan BackingSoda. Bersiaplah menyimak kemerduan yang ‘penuh’ dan belum banyak ditemukan di kelompok musik lainnya

BackingSoda bermula sebagai grup vokal yang terdiri dari lima orang perempuan: almarhumah Tri Esthi Pamungkas, Miranty Puspita Wardhani, Wulandari Natlia, Githa Rahmah Meirani dan Ayusya. Pada tahun 2012, BackingSoda mulai memantapkan diri melaju ke panggung musik dengan menjadi penyanyi latar dalam  pesta perilisan album ke-2 Payung Teduh, Dunia Batas pada April 2012, di Aksara Store, Kemang. Sejak itu pulalah, BackingSoda sering diikutsertakan dalam setiap panggung bersama Payung Teduh. BackingSoda juga dilibatkan sebagai penyanyi latar dalam mini album Bungabel, O, dan beberapa pementasan musik band indie tersebut.

Tercatat pula kelimanya turut aktif sebagai penyanyi dan pemusik pada pementasan Teater Pagupon di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI. BackingSoda terbiasa mengiringi pentas, terhitung dari 2006 sampai 2016. Mengubah naskah menjadi barisan lirik-lirik puitis. Merangkainya kemudian menjadi alunan nada syahdu untuk mengemas rasa dalam setiap adegan. Sampai tibalah hasrat untuk memulai perjalanannya sendiri.

Dalam balutan progresif jazz, lagu “Perjalanan” membawa optimisme dalam menjalani hari. Beralih ke gloomy ballad di “Samar Beku” dan “Kehilangan” hadir menawarkan perihnya berjarak dari yang tercinta. Sementara “You Are So Divine” yang cenderung swing, justru mengajak kita belajar menerimanya. Ada pula “Di Rahim Waktu” yang begitu menggebu dengan sedikit sentuhan pop rock. Serta sweet ballad yang mengikhlaskan dalam lagu “Menikmati Hidup” dan “Dewi Khayal”.

Harmonisasi vokal tak dipungkiri menjadi salah satu keunikan yang ditawarkan BackingSoda. Diramu oleh Ghita Rahmah Meirani, Miranty P. Wardhani, Wulandari Natlia, dan Ayusya, bersiaplah menyimak kemerduan yang ‘penuh’ dan belum banyak ditemukan di kelompok musik lainnya. Tak hanya itu,  kepiawaian tiap anggota dalam menciptakan musiknya sendiri juga patut dilirik. Digawangi duet gitaris BackingSoda, yaitu Hendi Yusup dan Putri Raya, mereka kerap mengaransemen lagu yang kemudian disambut oleh para penyanyi untuk memperkaya nada setiap liriknya.

Genap 5 tahun bermusik dan berkarya bersama, BackingSoda memutuskan untuk tampil mandiri – di tengah ketidakpastian dunia saat ini  seakan-akan waktu memiliki kewenangannya sendiri – sampai akhirnya lagu “Di Rahim Waktu” disebarluaskan.

Diawali hentakan drum dan petikan gitar bernuansa pop rock, barisan lirik terjait ke dalamnya seraya mempertanyakan: “Yang berdiam di rahim waktu, engkau siapakah itu?”. Disambut alunan tipis piano dan gitar yang bersahutan. Perlahan menemani para pendengar, dan pada waktu yang bersamaan serasa dihujani pertanyaan perihal eksistensi. Di dalam rahimnya kita dipaksa berkutat dengan segala pikiran diri. Hingga terhanyut mempertanyakan semua: “Sampai kapan?”, “Akankah bertahan?”, “Masihkah kita ada, di masa depan?”. Eksistensi.

Deretan nada minor yang mendominasi dari awal hingga akhir, Seruan vokal yang terus bersama tanpa ada yang utama, Membuat harmoni lebih terasa menekan, membuat lirik kian direnungkan. Menuju puncak, drum terus menghentak, Vokal terus semarak dan menutup lagu dengan berujar: “Berbaring lelah, di pusaran waktu. Di rahim waktu”.  Selamat mempertanyakan.

BACA JUGA - Take It Easy Lepas EP Beragam Emosi, ‘Moonline’

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner