fosfén Ajak Pendengar Belajar Tegar Lewat Single “Contrite”

fosfén Ajak Pendengar Belajar Tegar Lewat Single “Contrite”

Lagu “Contrite” merupakan materi terpanjang yang pernah ditulis oleh Yaswindra Eshasiwi, yang kali ini memiliki moniker dengan nama fosfén. Lagu ini ia tulis berdasarkan pengalaman pribadinya

Solois musik kali ini datang dari  Kalimantan Timur, Samarinda. Calon Ibukota Negara di sekitar wilayah Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara yang resmi ditunjuk Pakdhe J pada tahun 2019 lalu. Pemuda canggung tampak resah. Tata rambut poni yang sedikit dibiarkan berantakan, berperawakkan agak kurus, mata sayu dibalik frame lawas. Kaos lengan panjang dirangkap t-shirt band punggawa midwest emo/math rock American football yang baru saja ditinggal  founding member (sang drummer dan trumpeter), Steve Lamos pertengahan Juli 2021, silam. Ia bernama Yaswindra Eshasiwi, dengan moniker-nya fosfén dalam video musik single perdananya yang berdurasi 7 menit 14 detik.

Kemunculannya tidak dengan tangan kosong. Menuliskan beberapa materi yang dirangkum kemudian melahirkan sebuah single berjudul “Contrite”. Single ini adalah materi terpanjang yang ia jadikan lagu berdasarkan pengalaman pribadinya. Menyertai awal perjalanannya di kancah musik Indonesia, lewat kerja samanya dengan WIDI Record. Dirilis satu hari Sebelum Natal 2021 kemarin, sesuai judulnya, lagu ini menceritakan tentang kesedihan dan rasa yang penuh sesal.

“Tentang sesuatu yang sebenarnya sangat dihindari, namun pada akhirnya tetap terjadi. Tidak ada cara lain selain berusaha memperbaiki apa yang telah rusak. Tentang pertengkaran dan perbedaan pendapat yang mulanya kecil, seketika menjadi kobaran yang sulit untuk dipadamkan.”  Pungkas fosfén dalam keterangan persnya.

Ragam rupa hal-hal klise dikemas dalam lirik “Concrite”, instrument dimainkan dengan penuh harap mampu menciptakan kesan dramatis dan penuh kesedihan. Seolah-olah mengajak pendengar untuk rela tenggelam dalam samudera keputusasaan, menjadikannya teman dalam kesendirian.

“Ketimbang larut dalam sedih lalu terdorong untuk melakukan hal yang tidak-tidak, saya lebih memilih untuk berdamai situasi tersebut. Membuat hal yang menjadi sumber stress  kala itu menjadi sebuah karya yang ingin saya bagikan untuk orang lain.” Tutup fosfén.

BACA JUGA - Pergumulan Aqraa Di EP 'Umberston Street'

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner