Godplant Bebaskan Intrepretasi dalam Single “Lari Atau Mati”
Sumber Foto : Diambil dari rilisan pers Godplant
Sederhananya, “Lari atau Mati” ini merupakan medium storytelling yang membawa imajinasi pendengar untuk menyelami kengerian dari sebuah bencana, yang kemudian memberikan pilihan: LARI ATAU MATI!
Memasuki pertengahan tahun 2024, belantika musik Indonesia dibanjiri dengan ragam rilisan-rilisan anyar yang menarik. Rilisan terbaru yang hadir dari banyak band/musisi ini punya nilai makna masing-masing, dan bahkan satu diantara rilisan-rilisan tersebut menjadi karya yang monumental, seperti Godplant yang merilis single terbaru, “Lari atau Mati” yang menjadi penghubung untuk album kedua mereka yang bertajuk ALJABAR.
Perilisan single “Lari atau Mati” ini sebelumnya harus melewati diskusi yang cukup panjang dari para personil. Kemudian dari diskusi itu tercetuslah bahwa single tersebut disepakati menjadi single pembuka jalan menuju album baru Godplant, yang di dalamnya berisi 9 trek. Melalui single terbaru ini, Godplant mengajak pendengarnya untuk mengalami secara langsung sebuah situasi mengancam nyawa secara nyata.
Dibuka dengan tempo yang cenderung menyeret, peristiwa horror, rusuh, dan kacau balau tergambar dengan nyata lewat beratnya gebukan drum dari Gicing, rhythm bass Bahrul yang powerful, serta distorsi gitar dari Oyoy yang agaknya mirip dengan jeritan ketakutan karena intimidasi yang ada di depan mata. Kegamblangan situasi ini semakin jelas melalui lirik apa-adanya dan paraunya teriakan Litong sang narrator. Di tengah lagu, tempo tiba-tiba berubah cepat seiring meningkatnya degup jantung karena semua orang lari berhamburan menyelamatkan diri dari kejaran para pencabut nyawa. Tempo kemudian melambat lagi dan mengantar para pendengar kembali ke realitas suram-seram di mana banyak jiwa menjadi korban dari kekacauan yang terjadi.
Sederhananya, “Lari atau Mati” ini merupakan medium storytelling yang membawa imajinasi pendengar untuk menyelami kengerian dari sebuah bencana, yang kemudian memberikan pilihan: LARI ATAU MATI! Artwork yang dibuat oleh Oldsunnnnn dalam single ini pun turut menebalkan nuansa dari makna lagu ini. Di mana terdapat sosok setan yang sedang berlari dari lemparan dua buah benda yang mirip dengan gas air mata. Meskipun mood warna yang cerah dan menunjukkan ekspresi yang jenaka, namun jelas dari gestur ‘si setan’ memperlihatkan bahwa kondisinya sedang tidak baik-baik saja. Tentunya ini menjadi pertanyaan: apakah ini satir dari mereka yang menjadi korban dari sang pencabut nyawa, namun dituduh sebagai setan yang menjadi penyebab di belakang semua kekacauan? Biarkan kalian para pembaca menyimpulkan sendiri.
Secara keseluruhan, lagu “Lari atau Mati” ini menjadikan interpretasi para pendengar sebagai peranan paling penting. Di mana lagu ini dapat menjadi sebuah ‘lagu protes’ terhadap tindakan opresif dari pelaku kekejaman yang mencoba untuk menyucikan diri dengan bersembunyi di balik label “OKNUM”, dan menyalahkan alam sebagai faktor utama dari bencana yang terjadi. Single ini juga dapat dimaknai sebagai advokaso simpatik kepada para korban (sebenarnya) yang minim mendapatkan perlindungan, pengawalan, dan pembelaan dari otoritas. Intinya lagu ini dapat bermakna apa saja sesuai sudut pandang dari tiap pendengarnya.
“Lari atau Mati” sudah dapat didengarkan di berbagai portal pemutar musik digital kesayangan pembaca, atau dapat diputar melalui tautan di bawah ini.
Comments (0)