Hampir Setengah Dekade Berdiri, Garside Menandainya Lewat EP ‘NOT MY TEA’

Hampir Setengah Dekade Berdiri, Garside Menandainya Lewat EP ‘NOT MY TEA’

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Garside

Pada EP ‘NOT MY TEA’ track-track yang disuguhkan lebih bervariasi dari segi musik, dengan penulisan lirik tentang kekecewaaan, kesedihan, dan kemarahan yang ditwist dengan suasana musik yang cukup beragam

Garside merupakan sebuah band asal medan yang kini sudah menetap di Jakarta sejak tahun 2019. Band dengan vokalis wanita ini pertama kali dibentuk di Medan pada tahun 2017 oleh Afif (Gitar), Jeje (Gitar), dan Arief (Drum). Lalu Rambe (vokal) dan Hafidz (gitar) datang untuk mengisi kekosongan pada bagian vokal dan bass. Bermula dari perbedaan latar musik antar setiap personil mereka berhasil menciptakan suatu warna musik baru. Garside sendiri diketahui telah merilis sebuah EP pada tahun 2018, hingga yang terbaru mereka merilis sebuah single berjudul “Misgiving”.

Namun seakan tingin berpuas diri terlalu dini, Garside kembali dengan kabar terbarunya, lewat sebuah EP berjudul NOT MY TEA. Perilisan EP ini menjadi capaian menyenangkan bagi mereka mengingat secara musikalitas terus bertumbuh, sejak band ini didirikan empat tahun lalu. EP ini sendiri berisikan lima buah lagu di dalamnya dan telah dirilis melalui platform The Store Front.

Lebih jauh berkisah tentang EP NOT MY TEA, menurut rilisan pers yang DCDC terima, EP ini diproduksi di Medan oleh Showbox Studio dan di distrubusikan secara Independent oleh Garside sendiri. Pada EP kali ini, track-track yang disuguhkan mungkin bisa dibilang lebih bervariasi dari segi suasana, tempo, dan dinamika dalam lagu-lagu tersebut. Dari segi lirik, Garside masih bertemakan tentang kekecewaaan, kesedihan, dan kemarahan yang ditwist dengan suasana musik yang cukup beragam. Sedangkan dari segi artwork, Garside masih menampilkan sosok wanita untuk melengkapi elemen EP tersebut.

Melengkapi perilisan EP NOT MY TEA, Garside juga telah mengeluarkan video musik dari salah satu track yang ada dalam EP tersebut yaitu "NITE". Lagu ini sendiri diakui mereka menceritakan tentang amarah yang dilampiaskan kepada sesuatu yang kita benci, dan berharap itu dapat menghilang dari kehidupan kita selamanya. Seperti apa lagunya? Simak melalui tautan di bawah ini.

BACA JUGA - Perdana Dari Retlehs, Sebuah Anomali Musik dan Lirik di Single “Matahari”

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner