Kenalkan Geologi Lewat Musik, Andang Bachtiar Rilis Album 'Melembutkan Batu'

Kenalkan Geologi Lewat Musik, Andang Bachtiar Rilis Album 'Melembutkan Batu'

Foto dan artwork didapatkan dari siaran pers. Kredit tidak disertakan.

Album 'Melembutkan Batu' sungguh unik. Ini adalah rangkaian puisi dari seorang geolog, yaitu Andang Bachtiar yang kemudian diaransemen bersama Penyelaras. Hasilnya, ada 16 lagu yang bercerita tentang manfaat geologi bagi manusia.

Andang Bachtiar adalah seorang ahli geologi senior yang aktif menjadi praktisi eksplorasi, pengurus organisasi kebumian, pengajar, dan pejabat pemerintah. Ia mengabdikan hidup puluhan tahun sebagai geolog. Andang lalu tergerak untuk mencoba cara baru dalam rangka memasyarakatkan geologi; ia kerap menulis puisi untuk berekspresi atas segala hal yang ditemuinya. Mulai dari "kisah cinta" tufa dan lava di perut gunung api, sampai kesedihan mendalam karena satu persatu orang-orang di sekitar kita pergi berlalu.

Menurut Andang, catatan hariannya sering berima, sehingga orang-orang menyebutnya puisi. Analisa geologi yang dia buat sering menukik ke jiwa, lalu orang-orang menyebutnya filosofi. Andang kini memanfaatkan medium seni musik untuk berbagi keindahan dari cabang ilmu kebumian yang jadi spesialisasinya.

Tumpukan puisi Andang digubahnya bersama Penyelaras, empat orang musisi dari Malang dan istrinya, menjadi 16 lagu berbagai rasa: dari balada-blues sampai rock progresif, dari Sunda hingga Sisilia. Penyelaras sendiri adalah Charles Djalu, Endri Wejoe, Andhika R. N., Redy Prasetyo, dan Retno Pamedarsih.

Pria kelahiran Malang tersebut resmi melepas karya terbarunya berjudul Melembutkan Batu dengan nama panggung Andang Bachtiar dan Penyelaras pada konser peluncuran daring berdurasi 3,5 jam. Album musik ini sudah bisa didengarkan di berbagai digital streaming platforms seperti Spotify, iTunes, Apple Music, YouTube, Tik Tok, Resso, dan Deezer.

Album ini bercerita tentang manfaat geologi bagi manusia, serta filsafat hidup yang Andang serap dari perjalanan hidup dan kehidupan geologinya. Ia menyebutnya sebagai album musik geopuisilosofi. Istilah ini dianggap Andang mewakili cerita dalam lagu-lagu ciptaannya yang berbicara tentang geologi dalam bahasa puisi yang berujung di filosofi.

BACA JUGA - Keberagaman dan Kembali ke Akar Budaya, Suarasama Lepas “Selayang Pandang”

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner