Lantunan Pilu Hati Dendi Nata di Single “Waiting”

Lantunan Pilu Hati Dendi Nata di Single “Waiting”

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Dendi Nata

Versi kedua dari lagu “Waiting” memadukan aransemen string serta biola, yang membuatnya seakan kembali ke masa-masa kelam yang ia alami dulu. Secara ‘feel’, Dendi berpendapat versi kali ini jauh lebih dalam dan pekat

Tubuh mengalami perubahan ketika patah hati. Keluhan fisik yang dirasakan biasanya bergejala mulai dari angina (nyeri dada), sakit perut, rasa kering pada bibir, lemas tidak bertenaga dan sesak napas. Penderitanya beresiko mengalami aritmia, kondisi detak jantung menjadi tidak beraturan. Lesu lunglai sekali rasanya. Hilang semangat.

Berapa lama patah hati akan hilang? Tidak ada yang tahu pasti. Namun, dikutip dari Independent, sebuah penelitian dari The Journal of Positive Psychology mengungkap jika seseorang butuh waktu 11 minggu untuk merasa lebih baik.

Patah hati tidak melulu berkenaan asmara saja. Kehilangan orangtua atau orang terdekat bisa jadi pemicu. Ditambah stres yang berkepanjangan, bisa menimbulkan sindrom patah hati yang menyebabkan gangguan pada otak, lambung, system imun, dan kerontokan rambut. Saat manusia mengalami stres, hormone kortisol akan meningkat, dan sebagai bonusnya penyakit-penyakit seperti tekanan darah tinggi, jantung, stroke, dan kanker mengintai.

Tulisan ini tidak berhubungan dengan kiat-kiat meracik formula tepat penghilang patah hati, atau cara mencegahnya. Tidak ada yang bisa. Ulasan ini tentang seorang solois dan penulis lagu asal Semarang, Dendi Nata yang mencoba merefleksikan bagaimana momen patah hati yang pasti, pernah dialami semua umat di dunia lewat sebuah lagu berjudul “Waiting”. Perasaan gamang dan perasaan teruk juga dirasakan Dendi. Tak ingin larut, ia bersegera membuat video klip untuk lagu tersebut dan membagikan versi unplugged kepada pendengar.

Dendi Nata adalah Solois asal kota Atlas yang terbiasa membuat lagu-lagunya berdasarkan kisah nyata kehidupannya “musik itu kedamaian bercerita tanpa debat buatku” kutipnya. Dia sudah memiliki 3 Single Berjudul “Let It Out” (2018),”Berganti” (2019) dan “Misery” (2020) dan sudah bisa di nikmati di kanal-kanal digital.

Single “Waiting” menjadi nomor ke-4 dari solois yang juga aktif berkecimpung dalam proyek psychedelic pop, Jou Barakati dan garage rock/freakbeat/power pop grup The Dosomuko. Dalam keterangan persnya, ia berkisah akan satu titik terendah dalam hidupnya ketika berpisah dengan seorang puan terkasihnya dan menyaksikan orang tuanya jatuh sakit di rentang waktu yang sama. “Proses penulisan lagu ini susah sekali. “Waiting” ditulis saat ayahku terkena kanker usus dan harus dirawat di rumah sakit, sedangkan pacarku yang sangat aku percaya malah memutuskan hubungan dan berpacaran dengan sahabatku sendiri. Benar-benar posisi yang membuat siapapun pasti hancur,” ungkap Dendi.

Berbeda dengan dua kugiran di mana Dendi Nata menyumbang bass line-nya yang solid dan trippy, lagu “Waiting” dibalut dengan musik 90-an, versi unplugged-nya tidak kalah menyayat hati dibandingkan versi originalnya. Musisi keriting berkacamata tersebut menceritakan bahwa versi kedua dari single ini memadukan aransemen string serta biola, yang membuatnya seakan kembali ke masa-masa kelam yang ia alami dulu. Secara ‘feel’, ia berpendapat versi kali ini jauh lebih dalam dan pekat, layaknya pilu hati yang dirasakan sang penulis lagu. Suasana sendu juga mewarnai konsep video klip single “Waiting”. Ditangani oleh Arif Gunandaru, pengambilan videonya dilakukan di kediaman Dendi Nata, seolah mengajak para penonton menyelami secuil kehidupannya, ditemani dengan penataan set, tata busana dan properti serba lawas.

“Proses syutingnya sangat sederhana, bahkan tanpa akting. Karena saya ngalamin sendiri, jadi tinggal remake momen-momen waktu itu,” jelasnya disambut senyum pahit. Selebihnya, Dendi Nata menganggap penulisan dan perilisan karya kali ini sebagai medium penyembuhan alias ‘healing’ dari berbagai trauma yang ia alami. Mengalami sendiri peristiwa pahit membuatnya mengalami proses pendewasaan diri. “At the end you only have yourself,” ucapnya getir. “Semoga lagu “Waiting” versi unplugged dan video klipnya juga bisa menjadi pelipur lara bagi para pendengar di luar sana”, tutup Dendi Nata.

BACA JUGA - Merespon Fenomena Sosial, Iksan Skuter Lahirkan “Badut”

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner