Lewat “Aku”, Maulana Malik Ibrahim Ajak Pendengar Peduli Terhadap Pengidap Skizofrenia

Lewat “Aku”, Maulana Malik Ibrahim Ajak Pendengar Peduli Terhadap Pengidap Skizofrenia

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Maulana Malik Ibrahim

Dengan dirilisnya lagu “Aku” ini Maulana Malik Ibrahim berharap lebih banyak orang yang mengenal dan memahami orang yang mengidap skizofrenia

Sebuah lagu bisa berkisah tentang apa saja, bisa yang berlatar dari pengalaman, perasaan, dan daya hayal, bisa juga hasil merespon dari apa yang didengar, dilihat, dan dirasakan, yang kemudian menjadi stimulus seseorang untuk mengerucutkan pola kreasinya dalam bentuk sebuah lagu. Pun begitu yang diamini oleh Maulana Malik Ibrahim, kala dirinya merilis lagu berjudul “Aku”. Menariknya, lagu ini dilatari oleh kepeduliannya terhadap orang yang mengidap skizofrenia.

Tidak hanya secara penulisannya yang sarat akan hal-hal esensial di dalamnya, secara sajian musik pun lagu ini dikemas dengan estetika seru dengan mengetengahkan musik etnik di dalamnya. Ada bebunyian gamelan yang berpadu rayu dengan instrumen modern dan klasik seperti gitar dan cello. Segala macam keindahan bebunyian yang dihadirkan di lagu ini tidak lepas dari tangan dingin para musisi yang Maulana Malik Ibrahim gandeng sebagai kolaboratornya, dari mulai Jamil Hasyani yang berkontribusi mengisi gitar, Jared Storz yang turut andil dalam suara cello, dan Firmansyah Ramdhan yang turut memperluas nuansa musik dengan keyboard yang dimainkannya. Lagu berdurasi 4:17 menit tersebut juga rampung di mixing dan mastering oleh Ari Swandi di Roomour Studio.

Lebih jauh berkisah tentang lagunya, di lagu ini Maulana Malik Ibrahim menuliskan keresahannya yang mengerucut dan tertuang dalam sepenggal bait pada lagunya yang berbunyi “Aku halusinasimu memutar menari di riak angan pikirmu. Seperti skizofrenia, demensia di ambangmu aku nyata layak pijar yang menyala ketika ditempa. Di bisik telinga di sudut pandangmu menyatu di pikiranmu itu aku ikutlah bersamaku berjalan menapaki jiwa-jiwa kesepian”

Satu hal yang jika dikaji lebih jauh lagi akan cukup menggambarkan tentang sosok ‘aku’ dengan semua dinamika pikirannya yang seakan dihiasi berbagai pertanyaan tentang apa yang dilihat dan dirasakannya.

Dikutip dari siaran pers yang DCDC terima, lewat bait itu pula dirinya menemukan keresahannya dalam sebuah bentuk kepedulian terhadap pengidap Skizofrenia. Sebuah gangguan mental yang ditandai dengan gangguan proses berpikir yang menyimpang akibat beban berat yang tidak dapat diatasi oleh penderita (Ambari, 2010). Bentuk kepedulian ini sangat berdasar bagi Maulana Malik Ibrahim yang mencoba ikut memahaminya dalam sebuah videoklip “Aku” yang dirilis pada tanggal 3 Juli 2022 lalu.

Tentang hal ini dia menuturkan jika tidak begitu banyak orang Indonesia yang memahami skizofrenia, termasuk dirinya. Dia pun bercerita jika sebelumnya ada salah satu orang di lingkungannya yang mengidap skizofrenia, tetapi keluarga dan lingkungannya tidak bisa memahaminya, sehingga akhirnya dia (Maulana Malik Ibrahim) membuat lagu “Aku” ini, sembari berpesan kepada masyarakat untuk (sedikit) merasakan apa yang dirasakan pengidap Skizofrenia, dan apa yang dia rasakan dari perlakuan di sekitar lingkungannya.

“Lagu “Aku” mengajak pendengar agar bisa menjadi seorang yang diperlakukan berbeda, merasakan rasanya diperlakukan tidak seperti biasanya atas kekurangannya, hal yang ingin dipaksakan menjadi apa yang dirasakan oleh orang yang mempunyai skizofrenia”, ujarnya, dikutip dari siaran pers.

Lagu, lirik, serta musik yang ciamik tersebut kemudian dikuatkan pula oleh ilustrasi karya yang menjadi artworknya. Dengan menjadikan ular sebagai simbolis, artwork “Aku” garapan Rivhal Al yang terlampir dalam platform musik digital ini mencoba melukiskan “Aku” dengan seseorang yang terisolasi diri dengan detail gua yang memaknai “Aku” dari segi visual.

Maulana Malik Ibrahim juga menambahkan jika dengan dirilisnya lagu ini dia berharap lebih banyak orang yang mengenal dan memahami orang yang mengidap skizofrenia, tidak hanya 'bullyan' dan hinaan yang didapatkan oleh orang pengidap skizofrenia, tetapi juga lebih menghargai dan mengerti mereka yang mengidapnya. Simak lagunya di bawah ini

BACA JUGA - Cerita Canggung Saat Bertemu ‘Crush’ Fahem Tuangkan di Lagu “Encounter”

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner