Lewat Single “Head On Fire” IGMO Memantik Api Besar Dari Kota Kecil, Kediri

Lewat Single “Head On Fire” IGMO Memantik Api Besar Dari Kota Kecil, Kediri

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers IGMO

Lagu “Head on Fire” mengetengahkan cerita tentang sebuah konflik idealisme dan realita yang terjadi di lingkungan kerja. Perkara mengakali sistem untuk sekadar survive, dan membangkang kepada atasan atas nama cari makan

Kediri melahirkan catatan tersendiri kala melahirkan kawula rock yang mewadahi karyanya di band bernama IGMO. Tidak hanya sekedar ikut meramaikan ranah musik tanah air, band ini juga membuktikan eksistensinya dengan melahirkan karya ke permukaan. Yang terbaru mereka hadir dengan sebuah single berjudul “Head on Fire”. Trek penghentak lantai gigs tersebut resmi dilepas beserta sebuah video lirik, yang digarap Luapotalapo & Memorizm untuk mendampingi lagu ini.

Luapotalapo & Memorizm sendiri merupakan dua kongsi visual asli kota Kediri. Video lirik yang diproduseri Rinaldo Azhar & disutradarai Manaditara, Hammamnash, & Naufal Taufiqul ini merupakan karya audiovisual tersebut menggambarkan sesosok penggemar (diperankan oleh Mayang Angger Pangesti, seorang seniman rupa asal Kediri) yang keranjingan mendengarkan lagu “Head on Fire”. Dengan semangat kolaborasi dengan sekitar, video ini didukung penuh oleh brand-brand asli kota Kediri, yaitu Wise Footwear Kediri, Maem Meteke, Psychosis, Balky Goods, dan juga Gerdu Laot.

Sedang tentang lagunya sendiri, menurut rilisan pers yang DCDC terima, lagu “Head on Fire” mengetengahkan cerita tentang sebuah konflik idealisme dan realita yang terjadi di lingkungan kerja. Perkara mengakali sistem untuk sekadar survive, dan membangkang kepada atasan atas nama cari makan. Lagu yang ditulis oleh ke empat personil IGMO ini digambarkan lewat seorang anak buah yang ‘memberontak’ kepada bosnya. “Sebabnya antara lain, adanya kesenjangan atas upah dan pekerjaan yang ia lakukan. Selain tentu saja adanya kesempatan,” tutur Dio, frontman dari unit ini. Ia juga mengaku bahwa hal ini merupakan pengamatan pribadinya terhadap apa yang terjadi di sekitar. “Sedikit pengamatan & pengalaman personal juga, tentunya,” tambah dirinya.

Trek yang cukup “berapi-api” ini jelas butuh artwork yang tak kalah ‘membara’. Untuk itulah IGMO mengajak seniman asal Malang, Pucatpena untuk menggarap desain sampul dari “Head on Fire”. Sedikit informasi, Pucatpena adalah seorang visual artist telah melahirkan artwork-artwork berbagai band, baik dalam maupun luar Indonesia. Karya-karyanya pernah menghiasi rilisan Frontxside (Makassar), Tamra (Jakarta), Matiasu (Jakarta), hingga The Galactoids (USA) dan Con (Asutralia).

“Aku nangkep nuansa (berapi-apinya) lagu ini. Jadi artwork-nya kubuat ‘kacau’, persis seperti pemberontakan yang mereka jalankan,” kata pria bernama asli Uzed ini mengenai karya visualnya untuk IGMO ini. Pemuda ini juga akan menjadi ilustrator tunggal untuk keseluruhan project album Take It Over.

BACA JUGA - NoFire Beri "Reaksi" untuk Kebiasaan Buruk Manusia Hari Ini

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner