‘LIMBO’ : Suguhan Manis Penuh Warna dari White Chorus

‘LIMBO’ : Suguhan Manis Penuh Warna dari White Chorus

Sumber Foto : Diambil dari rilisan pers White Chorus

Dengan sentuhan magis, di album LIMBO ini White Chorus memadukan unsur pop elektronika, dance, R&B, dan rock hingga membentuk formula musik yang sukar didefinisikan namun tetap harmonis

Unit pop menjanjikan asal Bandung, White Chorus, kini resmi merilis album penuh kedua mereka yang berjudul LIMBO setelah memberikan kisi-kisi lewat dua single yang telah dirilis sebelumnya beberapa waktu lalu. Duo yang beranggotakan Clara Friska Adinda (whiteskkeleton) dan Emir Agung Mahendra (analogchorus) sepakat satu suara dalam menyatakan album ini sebagai evolusi musik besar-besaran bagi mereka.

LIMBO adalah campuran gila dari frustasi, keputusasaan, dan spektrum emosi serupa yang kami rasakan beberapa waktu ke belakang,” tutur Emir. “Seiring kami merasakan dan ingin menuangkan perasaan-perasaan tersebut, secara natural jadi ada pergeseran yang cukup drastis buat White Chorus, terutama di segi artistik dan musik.” Hal senada pun diungkapkan oleh Friska,

Bisa dibilang rilisan ini sangat berbeda dari FASTFOOD (album pertama White Chorus), jadi aku cukup menunggu respon dari pendengar dan apa yang akan terjadi selanjutnya.”

Dengan sentuhan magis, di album LIMBO ini White Chorus memadukan unsur pop elektronika, dance, R&B, dan rock hingga membentuk formula musik yang sukar didefinisikan namun tetap harmonis. Perjalanan dibuka dengan trek “BLU” yang semakin menarik masuk ke dalam LIMBO yang dibuat oleh White Chorus. Dilanjutkan dengan atmosfer misterius dari “Mystery” yang membawa semakin dalam. Terhanyut dalam melodi mengantui lewat “This Feeling” dan terjerat di gelombang emosi dalam “Somerset” yang kemudian disambut ledakan energi pada “Don’t Want This To Be Over”. White Chorus pun menggaet Nartok pada nomor “3AM” serta menampilkan lagu berlirik Bahasa Indonesia pertama mereka berjudul “Amarah”.

“Kami ingin setiap lagu menjadi perpaduan yang menggugah untuk menampilan esensi ‘kekacauan’ yang berusaha kami sampaikan,” tutur Friska.

Tak hanya berkutat berdua, White Chorus pun berkolaborasi bersama tim co-producer yang apik dalam proses penciptaan LIMBO. Nama-nama seperti BF-131131525 (Mamoy dari BLEU HOUSE), Alyuadi Febryansyah (Aldead dari HEALS), Dhafir Dhiaulhaq H Palangkey (Gildhaf dari The Sugar Spun), Tendi Ahmad (Tendi dari Feel Koplo), dan Kareem Pradipto Soenharjo (dikenal dengan BAP.) memberikan kontribusi unik yang memperkaya dan membawa perspektif serta sentuhan musikal beragam pada album ini.

Berada di bawah naungan Microgram, White Chorus mengundang pendengar untuk merangkul perasaan rentan dan menyelam ke dalam lautan emosi manusia yang penuh gejolak. Album ini juga menjadi pembuktian keberanian White Chorus untuk menembus batasan konvensional lewat sarana musik sebagai proses penemuan diri. 

Album LIMBO ini sudah dapat dinikmati di berbagai platform musik digital kesayangan pembaca.

 

BACA JUGA - Move On Bareng BiruMuda Lewat Single Terbarunya

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner