Maxi Single “Going Away” Dari Hazel Dirilis Tarsius Records

Maxi Single “Going Away” Dari Hazel Dirilis Tarsius Records

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Hazel

Hazel adalah bentuk ‘anomali. ‘Keanehan’ dengan segala karisma juga daya tarik tersendiri yang spesial dari skena shoegaze Jakarta Raya yang terlupakan atau kurang diapresiasi

Hazel adalah bentuk ‘anomali. ‘Keanehan’ dengan segala karisma juga daya tarik tersendiri yang spesial dari skena shoegaze Jakarta Raya yang terlupakan atau kurang diapresiasi. Grup musik penatap sepatu yang menarik dari racikan dan formula musiknya yang bervitamin, dan dibesarkan pada periode Myspace pada pertengahan 2000-an. Pada era inilah kemudian Tarsius Records mengenali dan memantau gerak-gerik band ini.

Berdiri tahun 2005, dengan personil Hazel adalah Aditya Suharmoko (vocal, guitar),  Adnan Rio (guitar),  Ade Kris (drum) dan Oscar (bass). Namun band yang berumur pendek ini, hanya sempat merilis tiga lagu di laman Myspace mereka yang kini menjadi arsip rekaman digital.

Dengan segala upaya, Tarsius Records pun akhirnya merilis ulang tiga buah lagu tersebut dalam bentuk maxi single bertitel Going Away berformat digital. Dari sisi berkesenian dan segala cipta karya di dalamnya, Hazel mungkin sudah kelar urusannya, tapi karya-karya musik mereka terlalu bagus untuk dibiarkan saja menjadi artefak berbentuk mp3 di jagat maya. Ditelisik dari sisi musikalitas, Hazel banyak dipengaruhi oleh band-band Britania Raya seperti My Bloody Valentine, Chapterhouse, dan Pale Saints.

Aditya Suharmoko, gitaris dan vokalis mengungkapkan segala bentuk proses rekaman ketiga lagu dilakukan di tiga tempat berbeda.  Lagu “Going Away” dieksekusi di Studio Okta Simatupang, saudara Erick Tobing, gitaris Ballads Of The Cliche. “Lady H” di rumah Adnan Rio, dan tembang b“Old Friend” di sebuah studio di bilangan Fatmawati, Jakart Selatan. "Sepertinya sekitar 1-2 bulan per lagunya. Mungkin agak lama di proses mixing," katanya.

Hazel sendiri statusnya hiatus. Terbentuk karena pertemanan, Hazel tidak menutup kemungkinan untuk aktif kembali di kancah permusikan nasional. "Tapi tidak pernah ada kata bubar. Karena pada dasarnya band itu juga terbentuk karena pertemanan. Hanya ada prioritas lain dalam hidup saja yang lebih dikejar ketimbang band, pada akhirnya. Kita lihat saja nanti," kata Ade Kris sang drummer dalam isi siaran persnya. Sila nikmati harmoni kebisingan gelombang sonik milik Hazel yang sayang untuk dilewatkan melalui tautan berikut Tarsius Records. 

BACA JUGA - Kevin Hugo, Bunga Anyelir dan Mini Showcase Untuk Debut EP 'A Bouquet of Carnations'

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner