Peraukertas Luncurkan Debut Album Lewat ‘Adaptasi Atau Mati’

Peraukertas Luncurkan Debut Album Lewat ‘Adaptasi Atau Mati’

Sumber Foto : Diambil dar siaran pers Peraukertas

Terbagi menjadi 4 bagian dengan sebutan elemen di dalam album penuhnya, Peraukertas memberikan sentuhan berbeda pada setiap bagian dalam album ‘Adaptasi Atau Mati’

Membetuk sebuah band, konsisten bermusik, menghasilkan karya dan masuk dapur rekaman untuk menggarap album penuh mungkin suatu rangkaian proses idealnya para musisi dalam bermusik. Berbicara perihal tersebut perjalanan teman-teman peraukertas yang telah menginjak usia 6 tahun berkarya sembari merilis 2 EP, 8 single, 8 music video dan sebuah short movie, band organic rock asal Bekasi ini akhirnya memutuskan untuk merilis album penuh.

Bersama label independen Sweetspot Records Indonesia, Peraukertas merilis album penuh perdananya yang berisikan 15 track. Judul lagu “Adaptasi Atau Mati" menjadi pilihan untuk judul album perdananya ini. Lagu “Adaptasi Atau Mati” ft. Tuantigabelas telah dirilis sebelumnya tahun 2020 sebagai sebuah single. Sebagai lagu yang menyimpan historis penting bagi perjalanan bermusik Peraukertas, judul album diberikan sebagai rasa terima kasih Peraukertas terhadap lagu "Adaptasi Atau Mati".

Membawa cerita tentang pengalaman pribadi setiap member Peraukertas bagaimana melawan musuh terbesar yaitu diri sendiri dalam menemukan jati diri dan melawan diri sendiri untuk mencapai suatu tujuan, hingga bercerita tentang orang tua. Sebagai "Band motivasi!", beberapa kali sautan para pendengar lagu-lagu Peraukertas.

Track ke 12 yang berjudul “Mengetuk Surga” menjadi single yang didaulat untuk mewakili perilisan debut album Peraukertas, menjadi lagu yang dirasa paling simple dan ringan dari keseluruhan materi album. Bercerita tentang Dimensi Hardi yang sempat bimbang memilih karir di dunia kerja formal atau lanjut berjuang di musik.

Membagi 4 bagian dalam album ini dengan sebutan Elemen, 6 lagu sebagai elemen api yang memiliki karakter menggebu-gebu, marah-marah, teriak-teriak, penuh emosi, serta distorsi gitar yang cukup kuat. Berlanjut dengan 4 lagu sebagai elemen air yang ada sedikit sentuhan elektronik dalam komposisi aransemennya.

Tiga lagu elemen udara yang merupakan elemen paling pop di dalam album ini karena memasukkan unsur folk dan alunan chorus yang cukup easy listening. Serta 2 lagu terakhir yang mewakili elemen tanah merupakan perpaduan dari semua elemen dalam album ini.

Melibatkan nama-nama besar yang sudah tak asing lagi di ranah musik indonesia sebagai kolaborator, mereka menggandeng Tuantigabelas, Yai Item, Hyndia, Dzee, Tj Abdillah hingga Iga Massardi. Dan juga pengisi instrument tambahan di beberapa lagu dalam album ini seperti Budihendrix, Ikhsan Pradana, Bagus Pandu, Irfan Ahmad. Sosok-sosok musisi yang selama 6 tahun berlayar sudah menemani dan memiliki kisahnya tersendiri terhadap anak-anak Peraukertas.

BACA JUGA - Knuckle Bones Sajikan Lagu Untuk Orang-Orang Yang Dihantui Rasa Kesepian

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner