Seekaam Memberi Bocoran Cerita Lewat Demo Perdananya

Sedikit Tentang Seekaam

Seekaam merupakan duo talenta muda pengusung warna musik progressive rock klasik, bersimfoni dan mengawinkannya dengan unsur psychedelic rock yang menghanyutkan, dipadukan dengan corak ambient yang menghanyutkan. Terbentuk di kota Bandung pada pertengahan 2020 lalu, Seekaam dimotori oleh Ravli Ferial (gitar dan vokal) dan Mochamad Ryan (bas). Dalam karyanya, Seekaam mengangkat tema besar yang erat kaitannya dengan budaya Indonesia, yakni dunia metafisik.

Semua bermula dari status kedua personilnya yang saat ini disibukkan sebagai mahasiswa tingkat akhir, dan kebetulan di saat dunia sedang dilanda pagebluk atau wabah penyakit, terjepit diantaranya membuat keduanya semakin kalut. Alih-alih ikut kusut dan menjadi sinting, Ravli malah tergerak untuk membuat proyek musik sebagai katarsis. Setelah menghasilkan materi awal seorang diri, ia pun berupaya mengajak Ryan untuk mengisi posisi bass. Gayung bersambut, Ryan mengiyakan ajakan Ravli. Keduanya sempat kebingungan memikirkan kekosongan instrumen lain dan berusaha mencari orang yang cocok mengisinya. Namun, karena dirasa belum menemukan sosok yang tepat, mereka memilih untuk terus berjalan dengan konsep duo.

Menurut keterangan siaran persnya, pemilihan nama Seekaam merupakan gimmick tambahan yang merujuk pada kata “Sekam”. Secara leksikal, sekam berarti kulit padi. Dalam peribahasa sebagian dari kita mungkin tidak asing saat mendengar “seperti api dalam sekam” yang berarti hal-hal tidak baik yang tidak tampak. Terinspirasi dari situ, duo ini menerjemahkannya menjadi sudut pandang berbeda, menyeruak sebuah esensi lain; Sesuatu yang tak terlihat namun nyata adanya; Metafisik.

Gagasan tersebut pun dirasa selaras dan cukup merepresentasikan musik yang mereka ciptakan. “Seperti halnya musik-musik yang terdapat pada sekam mungkin tidak dapat kita nikmati langsung secara eksplisit, namun terdapat cerita pada karyanya,” papar Ravli. Hal tersebut dikarenakan karya musik Seekaam merupakan hasil endapan pengalaman, perasaan dan pemikiran yang menurut kedua personilnya hanya bisa diekspresikan lewat medium musik.