Seperti Apa Kematian Menurut Tirant? Temukan Jawabannya di Sigle “Mortal”

Seperti Apa Kematian Menurut Tirant? Temukan Jawabannya di Sigle “Mortal”

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Tirant

Lagu “Mortal” dari Tirant berbicara tentang kekhawatiran akan kematian, bukan karena matinya secara jasmani melainkan dilupakan setelah sosok tersebut tiada

Setelah melahirkan beberapa single ke permukaan seperti “Kelambu”, “Senandika”, hingga berbuah manis lewat album Anomali, pada pertengahan tahun lalu Tirant merilis sebuah karya lewat lagu berjudul “Eksistensi”. Melanjutkan episode bermusiknya, mereka kembali mengerucutkan kreasi serunya lewat sebuah single berjudul “Mortal”. Diakui pula oleh mereka jika perilisan single “Mortal” ini mereka gunakan sebagai garis lanjutan menuju album kedua mereka yang bertajuk I/O, di mana lagu “Mortal” sendiri akan menjadi track penutup di album tersebut.

Lebih jauh berkisah tentang lagunya, menurut rilisan pers yang DCDC terima lagu “Mortal” sendiri ingin berbicara tentang kekhawatiran akan kematian, bukan karena matinya secara jasmani melainkan dilupakan setelah sosok tersebut tiada.

“Kekhawatiran seorang ‘sosok’ yang akan dilupakan waktu pasca dia sudah meninggal, akhirnya alasan itulah yang membuat ‘sosok’ tersebut meninggalkan banyak kenangan dalam bentuk karya agar tetap bisa dikenang.” Ujar Tirant kepada media.

Tema besar pada “Mortal” sendiri dimulai dari Satrio sang gitaris, menurutnya bahwa manusia akan meninggal sebanyak dua kali. Pertama ketika sosok tersebut secara meninggal fisik, dan yang kedua ketika tidak ada lagi orang yang mengenal, mengenang, bahkan sekedar mengingat sosok tersebut. Dari situlah Jul mengemasnya dalam bentuk lirik yang sekaligus menjadi produser dari lagu ini.

Dari segi musikalitas, pada single ini Tirant banyak ter-influence oleh Bon Jovi pada track “You Give Love a Bad Name”, “Rock You Like a Hurricane” milik Scorpion, hingga Deep Purple dengan “Smoke on The Water” nya. Menarik pula untuk dicatat tentang fakta jika mereka mengubah teknik sogwritting-nya, di mana jika pada album Anomali lalu terkesan ‘ndakik’ (kata mereka) dan sok dewasa, maka pada “Mortal” kali ini mereka menjadi lebih jujur dan mencoba lebih sederhana dan lugas dalam penulisannya.

Sebagai tambahan, pada single ini Tirant memilih Nokturn.WAV, sebuah studio record di Kota Malang untuk proses penggarapannya. Mulai dari sesi recording hingga mixing dan mastering yang dinahkodai langsung oleh Kakung Cinde sang empunya studio itu sendiri. Selain itu juga dibantu oleh Shinta Maharani sebagai pengisi backing vocal suara perempuan pada single ini. Simak lagunya di bawah ini.

BACA JUGA - Untuk yang Terkasih, Foreverclub Suguhkan Sebuah Lagu Berjudul “Don’t Change”

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner