Teriakan Kemenangan Terima Kost Putri Tersaji di Single Barunya

Teriakan Kemenangan Terima Kost Putri Tersaji di Single Barunya

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Terima Kost Putri

Lewat single berjudul “Inilah (Tanda Kemenangan)”, Terima Kost Putri mengetengahkan kisah tentang perundungan, yang kemudian dibalas dengan suguhan manis dari kekuatan dalam diri

Tahun 2019 menjadi catatan tersendiri bagi grup musik Terima Kost Putri ( TKP ). Pasalnya pada tahun tersebut band rock alternatif asal Jakarta ini merilis sebuah EP berjudul Metafase. Hampir dua tahun sejak dirilisnya EP tersebut mereka kembali memunculkan namanya ke permukaan. Kali ini, dengan sederet nyala kreasi yang mereka punya, mereka hadir menyuguhkan sebuah single berjudul “Inilah (Tanda Kemenangan)”. Menariknya, dalam pembuatan single barunya ini TKP menggandeng nama Billy “Alahad” Saleh sebagai produsernya.

Lebih jauh berkisah tentang lagunya, menurut rilisan pers yang DCDC terima, lagu ini mengisahkan tentang seorang anak laki-laki bernama Fulan yang ceria dan senang tertawa. Ketika melihat senyumnya, banyak orang merasa teduh dan ingin bermain dengan si kecil. Sayang, hal ini tidak bergema pada teman-temannya. Melihat banyaknya perhatian yang didapatkan Fulan, mereka mulai berusaha menekannya. Berawal dari cacian, makian, yang kemudian berubah menjadi pukulan dan tendangan. Fulan yang sering menangis pun tumbuh dan ingin membalas dendam. Penuh semangat, ia memanjat gunung tertinggi dan berteriak di puncak dunia: “Inilah Tanda Kemenangan”.

Cerita di atas menjadi inspirasi bagi TKP dalam menulis single terbarunya untuk mengawali tahun 2021. Perundungan yang kerap terjadi di usia belia menimbulkan trauma yang membekas bahkan hingga dewasa. Tentang hal ini, sang vokalis Abary menuturkan jika dia dan bandnya ingin menulis lagu mengenai perundungan dan balas dendam. “Bukan ke balas dendam secara kekerasan, ya. Tapi lebih ke menunjukkan kalau kami nggak kalah sama makian orang. Kami tetap bisa menang meskipun penuh dengan perjuangan”, ujarnya.

Seturut dengan sang vokalis, sang bassis TKP Axel juga menambahkan jika balas dendam yang dimaksud berkaitan erat dengan suatu kekuatan yang kita temukan dalam diri kita. “Buktikan bahwa kita punya talenta atau kemampuan yang jauh lebih baik dari sang perundung. Jangan melawan dengan melakukan kekerasan maupun perundungan juga”, ujar Axel.

Bagi Abary, memiliki kekuatan mental yang ‘tahan banting’ serta berani berbicara adalah hal yang penting agar perundungan dapat berhenti. “Kita nggak bisa bergantung sama orang lain, bahkan orang dewasa. Kalau mau membuat perubahan, ya dari diri sendiri” jelasnya.

Proses produksi lagu dimulai dari diskusi untuk menciptakan karya kembali. Produksi dilakukan di SINE Studio dan Ruang Waktu Musik bersama Solideo Kevin, Otta Tarega, dan Lafa Pratomo. Kemudian, telinga dan jemari Anugrah “Uga” Swastadi dipercaya untuk meneruskan proses mixing . Menjadi labuhan terakhir, Stevano dari Sembunyi Studio juga turun tangan untuk proses mastering . Total, proses produksi memakan kurang lebih dua bulan lamanya.

Mereka juga menambahkan jika merilis single di awal tahun menyadarkan kita bahwa pandemi telah memporak-porandakan berbagai sisi kehidupan manusia. Banyak yang jatuh, bahkan tak sedikit terenggut nyawanya. Melalui karya ini, TKP bertekad untuk memberi semangat bagi para pendengarnya untuk tetap bertahan dan mampu memenangkan keadaan di tengah kondisi apapun. “Teriakkanlah tanda kemenangan di mana pun engkau berada”, ujar mereka dalam siaran persnya.

BACA JUGA - Ajak Pendengar Semangat Hadapi Tahun Baru, Hursa Rilis Single "Hursa, Hursa"

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner