Terinspirasi Film Saturday Night Fever, Camlann Lahirkan ‘Train to 86th Street’

Terinspirasi Film Saturday Night Fever, Camlann Lahirkan ‘Train to 86th Street’

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Camlann

Esensi utama dari album ‘Train to 86th Street’ dilatari film Saturday Night Fever yang menjadi ikon kultur pop pada era tersebut, hingga perpaduan unik antara sound darkwave Camlann dengan sound disco dan funk 70'an

Duo asal Jakarta, Camlann (Ony Godfrey dan Fauzan Pratama) yang mengeksplorasi sound synth-pop 80an dengan sensibilitas disko, funk dan soft rock untuk menawarkan deretan lagu megah ala score film yang cocok diputar di sebuah goth night club. Dua remaja belia yang besar dengan musik darkwave kepincut dengan subkultur disko era 70an, hasilnya adalah Train to 86th Street, album terbaru dari Camlann.

Judul album Train to 86th Street merupakan sebuah referensi atas nama sebuah jalan di Brooklyn, New York tempat Tony Manero (diperankan oleh John Travolta) melangkah di awal film Saturday Night Fever (salah satu film yang melambangkan kemunculan musik disco di tahun 70an dan menjadi ikon kultur pop di era tersebut). Selain secara pribadi menyukai film Saturday Night Fever, vokalis dan gitaris Ony Godfrey mempunyai kenangan tersendiri soal musik retro dari era tersebut seperti ABBA, Bee Gees dan David Bowie. Sejak kecil, Ony sering berburu vinyl dan mendengarkan musik macam ini bersama ayahnya.

“Musik 70an itu flamboyan, glamor dan ada elemen nostalgianya,” ujar Ony.

Elemen-elemen inilah yang membumbui Train to 86th Street dan menjadikan album penuh ketiga Camlann ini sebagai materi mereka yang paling beragam dan penuh kejutan. Misalnya saja nomor pembuka “Standing in Stardust” yang menyajikan sound signature Camlann dengan vokal yang cenderung monoton dan dominasi bunyi synth, namun dibarengi dengan drum ala disko dan pola kocokan gitar funk. Lalu ada “Heaven on Earth” yang memiliki chorus yang poppy dan memorable dengan solo gitar nge-blues yang rasanya tidak akan pernah muncul di materi-materi sebelumnya. Lagu-lagu unggulan lain seperti "Charming Deceiver", "Midnight Euphoria", dan "Back and Forth to Manhattan" merupakan perpaduan unik antara sound darkwave Camlann dengan sound disco dan funk 70'an yang menjadi esensi utama dari album ini.

Setelah sebelumnya merilis dua album penuh lewat label Jerman, Cold Transmission Music dan ditinggal bassis Bayu Triyudanto, Train to 86th Street menjadi bukti bahwa Camlann berhasil bereinkarnasi dan justru memperkaya fondasi sound darkwave/synth pop mereka menjadi sesuatu yang fresh dan eksploratif.

BACA JUGA - Impromptu Gambarkan Perpisahan Lucu dan Menyenangkan di Lagu “Bye-Bye”

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner