Tokyolite Angkat Kisah 'Hantu' di Single Terbarunya

Tokyolite Angkat Kisah 'Hantu' di Single Terbarunya

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Tokyolite

Stevan Arianto (gitar & Vokal), orang dibalik penulisan lagu “Hantu”, bercerita tentang sebuah situasi yang dinamakan "Ghosting" – di mana seseorang tiba tiba menghilang tanpa kabar dan alasan apapun.

Ada banyak ragam kreasi yang lahir dari berbagai pengalaman si empunya dalam membuat karya. Tidak terkecuali bagi Tokyolite, yang menerjemahkan pengalamannya ke dalam bentuk karya. Menjadi menarik ketika pengalamannya tersebut adalah sesuatu yang terbilang unik untuk dijadikan sebuah lagu. Hantu. Mendengar kata ini, mungkin banyak diantara kita yang menghubungkannya dengan sesuatu yang menyeramkan.

Namun seolah ingin menepis anggapan itu, “Hantu” dalam sudut pandang Tokyolite adalah sesuatu yang punya artian tersendiri, dengan gambaran menarik, terlebih ketika dipadukan dengan musik yang mereka mainkan. Lagu “Hantu” sendiri adalah single terbaru dari band indie-pop asal kota Bogor, Tokyolite, yang dirilis secara digital pada tanggal 2 Agustus 2019.

Stevan Arianto (gitar & Vokal), orang dibalik penulisan lagu “Hantu”, bercerita tentang sebuah situasi yang dinamakan "Ghosting" – di mana seseorang tiba tiba menghilang tanpa kabar dan alasan apapun. Stevan sendiri mengiyakan bahwa lagu ini merupakan hasil "riset" kecil-kecilan dari  perbincangan dengan teman-temannya.  "Ya, ghosting sendiri ‘kan lagi cukup in dibicarakan di kalangan muda-mudi sekarang, gue coba bikin sebuah lagu yang sekiranya bisa cukup berbicara tentang itu dan kali ini gue mau nulis lagu dengan Bahasa Indonesia, setelah sebelumnya banyak lagu dengan lirik Bahasa Inggris. Karena, Bahasa Indonesia sebenarnya lebih menantang dan gak mudah membuat lirik yang terdengar mahal tapi tetap sederhana" ujar Stevan.

Single “Hantu” merupakan lagu pertama yang diproduseri oleh pihak luar Tokyolite dengan lirik Bahasa Indonesia. "Kami ingin mencoba untuk menyempurnakan dan membuat karya yang lebih solid, setelah beberapa kali mengerjakan semuanya sendiri." ujar Bintang Aditya, drummer dari Tokyolite. Sehingga, kali ini Tokyolite melibatkan langsung Heston Prasetyo, produser muda berpengalaman asal Jakarta yang akhir-akhir ini juga bekerjasama dengan Nidji dan Pijar.

"Alasan gue untuk ikut project ini, nomor satu adalah songwritingnya. Pas gue denger demonya "Hantu", nada dan liriknya adem dan bikin gue inget dengan lagu pop klasik Indonesia yang gue suka. Selama menjalani prosesnya, gue mencoba untuk mengenal lebih dalam tentang Tokyolite yang background dan influencenya berbeda satu sama lain. Tapi, disatukan dengan visi di mana kita ingin lagu ini lebih Groovy, ditambah bumbu RnB, Soul dan sedikit "pedesnya" Rock di beat, sound dan produksi, dari situ terdengarlah artis seperti Tom Misch, John Mayer, dan bahkan early Maroon 5 yang jadi influence untuk track ini", cerita Heston.

Selain itu, ditambahkan pula oleh mereka jika lagu “Hantu” juga menegaskan pengaruh musik-musik Pop dan Soul 80an, yang akhir-akhir ini cukup banyak mempengaruhi proses bermusik Tokyolite. Setelah sebelumnya pada rilisan terakhir di tahun 2018 yang bertajuk “Cycle” lebih banyak dipengaruhi napas Indie Rock. Simak lagunya melalui tautan di bawah ini.

BACA JUGA - Rum Raisins Angkat Kisah Ayah dan Anak Dalam Lagu “Stranger’s”

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner