“Unavailable”: Sajian Nostalgia yang Emosional dari AFSM

“Unavailable”: Sajian Nostalgia yang Emosional dari AFSM

Sumber Foto : Diambil dari rilisan pers AFSM

"Unavailable" tidak hanya menarik secara musikal, tetapi juga sebagai sebuah pernyataan bahwa AFSM hadir untuk memberikan narasi yang unik dalam lagu-lagunya

Memasuki tahun 2023 memang tak bisa dipungkiri banyak nama-nama baru di belantika musik Indonesia, yang hadir dengan karya-karya yang menarik perhatian. Semua gerak-gerik ini terjadi karena industri kreatif mulai lenggang dari segala pembatasan yang terjadi di era pandemi. Salah satu nama yang turut hadir di tahun 2023 adalah All Frequencies Sound Machine (AFSM), yang terbentuk di bulan November 2023.

AFSM sendiri diinisiasi oleh dua orang musisi berbakat: Ali memegang kendali gitar, dan T berada dibalik kemudi drum. Di kuartal awal perjalanan mereka, kemudian Audia bergabung dan mengisi departemen vokal sekaligus menjadi penulis lagu, menambahkan karakter baru dalam band. Nama "All Frequencies Sound Machine" dipilih dengan tujuan yang jelas; untuk menciptakan lagu-lagu yang menangkap berbagai emosi dan fase kehidupan manusia. AFSM berusaha menggabungkan setiap naik turunnya kehidupan ke dalam musik mereka, menciptakan melodi yang dapat menemani pendengarnya di saat air mata, tawa, teriakan, bahkan dalam keputusasaan.

Dan di tahun ini, atau tepatnya pada 2 September 2024, AFSM dengan bangga mengumumkan perilisan single keduanya yang diberi judul “Unavailable”. Lagu ini sendiri mereka akui sangat cocok untuk dijadikan sebuah anthem Pop Rock yang mengundang Nostalgia bagi generasi Milenial dan Gen Z. "Unavailable" sempurna untuk menghidupkan kembali kenangan masa kecil atau masa remaja, terutama di tengah tren Y2K dan kebangkitan gaya tahun 2000-an yang kini kembali populer. AFSM memilih untuk menyoroti salah satu aspek unik dari era tersebut dalam musik, yaitu perpaduan genre pop-rock, grunge, emo, dan shoegaze.

Di sisi lain, lagu “Unavailable” tah hanya mendorong para pendengarnya ke masa lalu, tetapi juga mencoba menyentuh sisi emosional manusia. Narasi yang dibangun dalam lagu ini merangkum momen di kehidupan asli, yaitu fase mati rasa yang sering dialami setelah berkali-kali gagal dalam hubungan romantis, sebuah perasaan di mana terasa mati rasa dan putus asa dan tak terhindarkan.

Terinspirasi oleh band-band seperti Honey Revenge serta dua album ikonik Demi Lovato, Don’t Forget dan Here We Go Again, lagu ini memadukan genre pop-rock dan shoegaze, menghasilkan sebuah track yang emosional namun tetap mudah didengarkan dan dinikmati.

"Unavailable" tidak hanya menarik secara musikal, tetapi juga sebagai sebuah pernyataan bahwa AFSM hadir untuk memberikan narasi yang unik dalam lagu-lagunya. Dengan lirik yang kuat dan melodi yang menggugah, lagu ini mampu menyentuh perasaan banyak orang, terutama mereka yang pernah merasakan pahit-manisnya cinta dan kehidupan.

Audia, yang bertindak sebagai penulis lirik, komposer, serta arranger bersama Ali dan T, menunjukkan kepiawaiannya dalam menciptakan lagu yang kuat dan menyentuh. Proses mixing dan mastering dilakukan oleh Ivan Fabian Devota di Devotarock Studio, memastikan kualitas produksi yang maksimal. Selain itu, Artwork dan desain untuk single ini dikerjakan oleh Artisun Creative, menambahkan sentuhan visual yang menarik dan sesuai dengan konsep lagu.

Single “Unavailable” sudah dapat didengarkan di berbagai portal pemutar musik digital kesayangan pembaca, atau dapat diputar melalui tautan di bawah ini.

BACA JUGA - Fajar Merah Gelar Mini Tur Eropa, dan Akan Merilis Album Baru

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner