DCDC Killchestra Journey - Burgerkill in Section C & Area 51
Area 51 Skatepark pertama kali dibuka untuk umum di sebuah hanggar pesawat tua di Meerhoven antara tahun 2002 hingga 2005. Karena dari waktu ke waktu ia menunjukkan perkembangan yang semakin baik, ditandai dengan banyaknya pengunjung, publikasi, dan kompetisi, akhirnya skatepark ini pindah ke kawasan Strijp S tanggal 22 September 2006 untuk pengelolaan yang lebih profesional. Tempatnya tak begitu jauh dari hotel tepat kami menginap, hanya berjarak sekitar lma menit jalan kaki. Di lokasi ini, Area 51 menawarkan ruang untuk fasilitas skate seluas 2800 m², skateschool 170 m², katering 300 m², dan bengkel dengan luas area 200 m². Khusus untuk area sekolah, tempat ini dikenal dengan fasilitas pelatihan untuk disiplin gaya bebas, jalanan, dan transisi (mini-disaster and bowl).
Area 51 | Foto: Anggra Bagja
Area 51 juga sering menjadi panggung untuk ekspresi yang berhubungan dengan skateboard. Entah karena mereka adalah produk dari pemain skateboard atau karena pemain skateboard tertarik padanya. Ini bukan hanya tentang budaya, tapi juga tentang rekreasi. Untuk mewujudkan hal tersebut, Area Horeca telah menyiapkan ruang yang bisa digunakan secara fleksibel, terutama untuk pertunjukan band, dari hip-hop, punk, musik eksperimental, hingga drum & bass, pameran dan lokakarya, dan sebagainya. Kimm van der Sten, pengelola Area 51 mengungkapkan bahwa kawasan ini mendorong pengunjung untuk melakukan aktivitas aktif dan kontribusi kreatif untuk skatepark. Karena itulah, ketika Ricky mengontak perihal Burgerkill yang berminat untuk membuat video klip di Area 51, ia mempersilahkan ruangnya dipakai secara cuma-cuma dari pagi hingga jam tiga sore.
Persiapan shooting video klip "Superficial" di Area 51 | Foto: Anggra Bagja
Tiba di Area 51 jam satu siang, kami segera mengeset peralatan untuk keperluan shooting. Tak banyak sebetulnya, hanya drum saja, dan tentunya menentukan angle dan teknik shooting yang ditentukan secara kreatif oleh Yudha. Tempat yang dipilih adalah area datar di skatepark yang lumayan luas bagi Burgerkill untuk perform. Tempat yang lain adalah pool skate yang rencananya dikondisikan untuk shooting personil Burgerkill satu demi satu. Setelah semua akhirnya fit untuk melakukan shooting, jam 14:30 shooting Burgerkill untuk lagu “Superficial” dimulai.
Selama setengah jam berikutnya “Superficial” diputar sebanyak tiga kali untuk mengambil gambar performa Burgerkill secara utuh. Take shooting pertama dilakukan secara moving oleh kameramen Gogeng yang diarahkan oleh Yudha di belakangnya. Take shooting ke dua diambil sendiri oleh Yudha, tetap secara moving. Take shooting yang terakhir adalah mengambil detil-detil tiap personil, diambil berdua oleh Yudha dan Gogeng. Fotografer Anggra terus mendokumentasikan sepanjang proses pembuatan video klip tersebut, sementara saya dibantu Daffa dan Intan mendokumentasikan bagaimana para dokumenter ini bekerja. Sayang, shooting hanya bisa berlangsung hingga jam 15:00 karena skatepark akan segera buka dan sebelumnya area skateboarding harus sudah bersih kembali. Beberapa tempat sebetulnya masih dipersilahkan untuk dieksplorasi sebagai spot shooting, termasuk pool skateboard. Yudha pun mengungkapkan jika ia masih penasaran untuk mengambil stok shoot jika masih memungkinkan. Namun kru memutuskan bahwa shooting hari ini sudah cukup.
"Superficial" menghentak Area 51 | Foto: Anggra Bagja
Usai shooting, alat-alat segera dibawa kembali ke hotel. Karena hari itu agenda sudah selesai, kami berencana berjalan-jalan mengisi waktu untuk melihat record store di Eindhoven. Daffa menyebutkan bahwa di sebelah Area 51 ada satu record store yang lumayan lengkap di kawasan itu. Kami pun segera kembali ke Area 51 dan benar saja. Di sana terdapat sebuah area bekas pabrik yang disulap menjadi pertokoan dan perkantoran. Salah satu yang dijual di sana adalah vinyl-vinyl, CD, dan merchandising lain yang berhubungan dengan musik. Sayang, ketika kami tiba record storenya sedang tutup. Namun, di depan record store kami menemukan satu tempat yang sangat menarik untuk dijadikan lokasi shooting.
Ada sebuah tangga industrial yang jika bisa dieksplorasi dari sudut yang pas akan menghasilkan hasil gambar yang dramatis. Eben dan Anggra menjajaki kemungkinan shooting di sana dan ternyata sangat memungkinkan. Namun karena saat itu tidak membawa peralatan dan personil, maka shooting ditunda besoknya, atau setidaknya sebelum kami bertolak ke Amsterdam. Karena hujan turun semakin deras dan udara semakin dingin, kami memutuskan untuk kembali ke hotel.
Area tangga dekat Velvet Record Store yang dijajaki untuk shooting video klip "Superficial" | Foto: Anggra Bagja
Malam itu, karena cuaca sangat dingin, kami memutuskan untuk makan malam di hotel dengan makanan pesanan dari restoran Cina di Centrum Eindhoven. Ketu, Anggra, Agung, dan Vicky, disertai Intan belanja makanan untuk malan malam hari ini. Perjalanan kami di Eindhoven tinggal beberapa hari lagi. Besok kami berencana berkunjung ke Dynamo untuk bermain basket di sana, kemudian kami akan ke rumah Intan untuk barbequ di sana. Akan menjadi hari yang menyenangkan esok hari.
Comments (0)