TaringForIndonesia di Wacken Open Air 2019, Jerman (Bagian Satu)
Wacken, Jerman tanggal 31 Juli 2019 hari Rabu jam 3 sore. Gebeg, drummer Taring tidak terlihat seperti biasanya. Dia terlihat menjadi lebih pendiam. Duduk diam di sudut belakang panggung yang gelap, matanya fokus menatap pergelangan tangan yang sedang memukul-mukulkan stik drum pada bidang hampa. Sebelum pergi menuju arena festival, Gebeg bahkan sempat mengeluh tentang lutut kirinya yang terasa nyeri akibat terlalu lama duduk di pesawat. Padahal, di hari-hari sebelumnya Gebeg selalu hadir sebagai sosok yang bisa menghidupkan suasana dengan candaan dan banyolan khasnya.
Seperti pagi hari menjelang keberangkatan menuju venue, Gebeg terlihat ceria karena dia sengaja membawa mie instan untuk dijadikan menu sarapan menjelang manggung. Sedikit khawatir ketika lensa kamera diarahkan menuju dia karena sedari awal berangkat dia sudah sepakat untuk menghindari menu makanan instan, namun itu tak mengurangi keceriaannya. Gebeg memang identik dengan ungkapan "metal flamboyan" yang identik dengan perbaikan citra para rockstar dalam hal attitude, termasuk konsumsi makanan.
Selain itu, Gebeg juga kerap berjanji bahwa keberangkatan menuju Jerman adalah peluang bagi mereka untuk memperbaiki pola makan menjadi lebih sehat. Namun apa daya, adapatasi pola makan tidak dapat berubah dalam satu hari membuatnya berkhianat terhadap janjinya untuk menjadi "metal flamboyan". Mie instan tandas dalam sekejap sementara personil yang lain mencoba menu sarapan ala Eropa berupa roti panggang, sosis, dan telor orak-arik sementara angan kami melayang pada nasi kuning, bubur ayam dan nasi goreng.
Semua kesibukan ini berlangsung di sebuah apartemen di kawasan Desa Wasbek, berjarak 35 km dari Desa Wacken. Tim DCDC Dream World bersama Taring terbangun di jam yang sama. Jam tujuh pagi waktu Jerman, mereka saling bergantian sarapan dan mandi. Setelah menempuh perjalanan panjang selama hampir 22 jam dari Jakarta menuju Hamburg lengkap dengan transit selama 10 jam di Dubai, tentu itu sangat melalahkan. Namun, walau dengan durasi istirahat yang terbatas, tidak ada alasan bagi Taring untuk bermalas-malasan dengan alasan jetlag.
Kembali lagi ke lokasi di belakang panggung. Terlihat Angga sibuk berkordinasi dengan kru panggung melakukan final check terkait peralatan gitar yang nanti akan dipakai di atas panggung. Dengan rokok yang tak pernah berhenti mengepul, wajahnya carut oleh ketegangan seolah sedang menghitung mundur menanti panggilan eksekusi yang akan dijalani. Hardy "Nyanknyank" sang vokalis, dibantu oleh Yuwan pemain bas terlihat sibuk merakit tiang-tiang penyangga untuk dipasangkan side banner. Kesibukan ini lumayan mengalihkan rasa stres mereka, walaupun akhirnya Yuwan mengaku mendadak mulas dan ingin muntah dan beberapa kali menuju toilet. Mukanya pucat pasi.
Comments (0)