Usai Membuktikan Bisa Mengolah Musik Secara Langsung, Bottlesmoker Dinyatakan Bebas

Jumat, 30 November DCDC Pengadilan Musik memasuki edisi yang ke 27, dengan mendatangkan Bottlesmoker sebagai terdakwanya. Duo yang terdiri dari Angkuy dan Nobie ini, diminta mempertanggung jawabkan karyanya, serta tentang perjalanan mereka ke Vietnam beberapa waktu lalu, untuk menjadi penampil di salah satu festival terbesar disana, Quest Festival. Sekitar pukul 8 malam Pengadilan Musik yang digelar di Kantin Nasion Rumah The Panas Dalam, Jalan Ambon No. 8A, Bandung ini dibuka. Yoga PHB yang saat itu didaulat menjadi tim pembela seperti biasa hadir dengan kaus plesetan dari terdakwa, dan kali ini dia memplesetkan nama Bottlesmoker menjadi ‘mboten smoke lur’, yang bisa diartikan tidak merokok bro, dalam bahasa jawa. Sedangkan rekan Yoga di meja tim pembela, Rully Cikapundung juga tidak kalah ‘nyeleneh’ dengan Yoga, dan hal ini terbukti saat Rully membawa gimmick setrikaan yang masih menggunakan bara api, atau arang.  

 

Memasuki ruang sidang, Pidi Baiq yang bertindak sebagai jaksa penuntut cukup sering memprovokasi rekannya, Budi Dalton untuk ‘menyerang’ dengan rentetan pertanyaan yang kritis namun jenaka kepada terdakwa. Beberapa diantaranya menyoroti tentang awal berdirinya Bottlesmoker pada tahun 2006, hingga pembahasan tentang jenis typografi Bottlesmoker yang dibaca Pidi Baiq menjadi Bohe, karena dua huruf T dalam tulisan Bottlesmoker dibaca H. Hal ‘receh’ seperti itu menjadi perdebatan seru anatara tim jaksa penuntut dengan pembela. Karena pembahasanya jadi melebar kemana-mana, namun justru disitulah letak menarinya, dimana hal itu justru yang ditunggu banyak orang yang hadir kesana.

 

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner