Lika-Liku ‘Pressure’ Dunia TV

Lika-Liku ‘Pressure’ Dunia TV

Memainkan corak musik koplo bukan satu-satunya ‘senjata’ saya untuk bisa menjadi ‘musisi televisi’, ada beberapa hal lainnya juga yang mesti diperhatikan, ketika kita terjun menjadi session player di sebuah program televisi

Saya pikir setiap musisi punya pilihannya sendiri dengan profesi yang dijalaninya. Ada yang memang serius dengan bandnya, namun ada juga yang memilih tidak mempunyai band sendiri dan menjalani profesi sebagai musisi session player. Saya salah satunya. Tentu keputusan itu bukan tanpa alasan dan latar belakang yang kuat, bahkan seiring berjalannya waktu pengalaman bermusik ini membawa saya menjalani profesi ‘unik’ sebagai session player di televisi.

Menjalani sekian tahun menjadi drummer untuk sebuah kolektif musik yang erat kaitannya dengan musik etnik membuat saya menemukan circle musisi lintas genre, bahkan lintas wadah kreasi, di mana kami tampil tidak hanya di atas panggung, tapi juga televisi. Sebuah program televisi bernama Opera Van Java menjadi sebuah program yang ikut membuat nama saya muncul ke permukaan. Uniknya lagi konsep acara ini sejalan dengan corak musik yang saya mainkan dulu, di mana disana ada sinden yang diiringi musik etnik seperti yang biasa saya mainkan.

Seiring berjalannya waktu, saya kemudian menemukan kekhasan tersendiri yang sedikit banyaknya menjadi ciri saya ‘hari ini’. Koplo, ya genre musik ini kemudian memberi rezeki tersendiri buat saya, hingga akhirnya tidak hanya di program OVJ saja saya bermain, namun di beberapa program televisi lainnya. Mungkin (menurut analisa gembel saya), corak musik atau gaya permainan drum saya yang berbanding lurus dengan enerjiknya musik koplo, sejalan dengan konsep ‘hiburan’ yang diinginkan sebuah program televisi, karena itu lah Alhamdulillah saya bisa mencicipi bermain di beberapa program televisi.

Namun, memainkan corak musik koplo bukan satu-satunya ‘senjata’ saya untuk bisa menjadi ‘musisi televisi’, ada beberapa hal lainnya juga yang mesti diperhatikan, ketika kita terjun menjadi session player di sebuah program televisi.

Bisa baca situasi di setiap program TV

Maksudnya membaca situasi disini adalah kita harus peka dengan situasi set saat syuting berlangsung, apakah kebutuhannya musik yang ceria dengan dinamika yang terus menunjukan grafik yang naik, atau juga musik pelan yang mengalun, sesuai dengan kebutuhan konsep acara TV itu sendiri.

Harus terbiasa dengan rundown/script yang berubah-ubah

Sebenarnya ini masih sejalan dengan poin di atas, sama-sama bisa membaca situasi. Diakui atau tidak program televisi (apalagi striping) membutuhkan kerja extra, di mana semua hal terjadi tidak selalu sama dengan konsep awal program. Beberapa hal kadang butuh penyesuaian yang mendadak, hingga tidak jarang hal itu kemudian berimbas pada rundown/script yang berubah-ubah. Sebaga musisi yang menebalkan cerita/konsep acara tersebut kita harus mengikuti da menyesuaikan, agar mood acaranya bisa sejalan.

Dibutuhkan respon cepat ketika songlist berubah last minute sebelum live

Poin ketiga ini sama dengan poin kedua di mana beberapa hal kadang butuh penyesuaian yang mendadak. Karena secara rundown/script berubah, mau tidak mau kebutuhan lagu pun ikut berubah, karena harus sejalan dengan mood yang ingin ditampilkan program tersebut. Misal nih. Konsep awalnya program tersebut mengangkat tema tentang sebuah kerajaan yang damai dan tidak ada peperangan. Namun di tengah proses syuting ada permintaan untuk mengubah konsep kerajaan tersebut menjadi sebuah peperangan. Nah untuk menyesuaikan dengan konsep baru tersebut, musik pun harus bisa menunjang agar cerita/konsep program tersebut semakin tebal dan pesan yang ingin disampaikan bisa sampai.

Semua bisa terjadi diluar script, improve talent yang selalu surprise

Melanjutkan poin sebelumnya, tidak hanya script yang bisa berubah, namun talent (artis pendukung acara) pun bisa melakukan improve yang kiranya sejalan dengan konsep program TV yang ingin menebalkan ‘hiburan’ disana. Tidak jarang mereka melakukan improve agar bisa menarik penonton dengan lebih tergelitik dengan inisiatif mereka. Memang tidak selalu berhasil, tapi bagi musisi seperti saya berhasil atau tidaknya mereka melakukan improve tidak jadi soal, karena yang terpenting adalah tentang bagaimana saya mengiringi inisiatif mereka melakukan adegan secara tiba-tiba. Konsentrasi harus penuh biar mendapat gerrr yang dicari.

Aransemen yang variatif karena menyesuaikan dengan talent yang datang

Hal ini berhubungan erat dengan persona yang dipunyai seorang talent (artis pendukung acara), hingga hal itu berhubungan pula dengan aransemen musik yang sesuai dengan artis pendukung acara. Misalnya saja ada seorang artis pendukung acara yang personanya kuat dengan sesuatu yang menyeramkan seperti master Limbad misalnya. Nah itu pas dia datang kita tidak mungkin mengirinya dengan musik cheerfull layaknya lagu anak-anak, tapi dengan musik ‘seram’ yang sesuai dengan persona si artis tersebut.

Bermain musik di TV hampir sama seperti bermain drama musikal/theater

Karena harus bisa menjadi ‘pendukung’ yang sejalan dengan konsep program, maka sebenarnya para musisi/session player di televisi juga harus bisa bermain seperti  di sebuah pertunjukan drama musikal/theater, karena memang musiknya harus sejalan dengan konsep cerita yang ditawarkan. Ada situasi yang harus kita kuatkan dalam musik yang kita mainkan.  

Susah cari pengganti dengan instant, karena jam latihan yang gak cukup/terbatas

Seperti yang saya bahas sebelumnya. Program TV banyak yang dilakukan secara striping, dan karena hal itu lah kita tidak punya cukup waktu untuk latihan musik menjelang syuting. Apalagi kalau salah satu diantara kita berhalangan. Tidak mudah menemukan pengganti karena ‘dikejar’ waktu yang tidak banyak. Mencari musisi jago mungkin mudah dan banyak, tapi balik lagi, musisi yang bisa menerapkan poin-poin di atas itu sepertinya tidak banyak. Ada yang memang terkendala ego pribadinya, sehingga tidak bisa cair dengan kebutuhan TV, dan ada juga yang lainnya, yang mungkin tidak cocok dengan konsep yang diinginkan sebuah program TV.

BACA JUGA - Kisahku Sebagai Wibu Cahaya Asia! (Bonus 9 Rekomendasi OST Anime yang Ciamik!)

Galih 'Just Drum'

Selain mengisi acara di sebuah televisi sebagai seorang drummer pengiring, Galih juga mempunyai kanal Youtube berisikan segala sesuatu tentang drum versinya (Galih_Justdrum). Selain itu, Galih juga lumayan sering terlibat menjadi session player untuk beberapa orang musisi. 

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner