Take It Or Leave It : Pergantian Pemain!

Take It Or Leave It : Pergantian Pemain!

Genesis (after Gabriel era)

Potongan cerita tentang Collins & Gabriel tadi adalah sedikit gambaran tentang bagaimana sebuah perubahan personil di sebuah band bisa menjadi akibat dari banyak perubahan lain di grup tersebut, secara internal & eksternal. Secara internal, seperti yang sudah ditulis diatas mengenai bagaimana Collins merubah pola penampilan frontman Genesis yang biasa dilakukan Gabriel dengan cara dia, yang akhirnya juga berpengaruh ke penampilan Genesis keseluruhan, secara band. Player Genesis mulai melepas kebiasaan untuk tampil dengan menggunakan kostum dan tampil dengan pakaian yang lebih kasual. Secara musikalitas, dalam hal ini karya-karya Genesis pun sedikit demi sedikit mulai berubah. Unsur pop (pop rock) atau lite rock mulai terasa masuk disela-sela prog & art rock yang memang menjadi tulang penyangga grup musik ini sejak awal berdirinya. Pro & kontra mulai berbunyi, perpecahan dan selisih pendapat di kalangan penggemar pun mulai terjadi. Pengamat dan kritisi pun punya materi baru sebagai bahan jualan.

Collins dianggap sebagai yang paling bertanggung jawab atas rusaknya image dan musikalitas karya Genesis. Sementara beberapa pihak cenderung berpendapat bahwa keputusan Gabriel untuk cabut lah yang dianggap bertanggungjawab menjadi awal perubahan Genesis. Friksi ini abadi dan akan tetap ada sampai kapanpun. Dan ini adalah resiko dari sebuah grup musik yang nekat atau apes karena harus mengalami pergantian personil.

Apakah karena Gabriel sebagai frontman/vokalis maka perubahan di Genesis menjadi sangat sangat krusial, hingga menjadi perdebatan eternal dikalangan penggemarnya? Ataukah perubahan personil di posisi apapun bisa berakibat sama bagi sebuah grup musik? Bagaimana kalau yang diganti adalah pemain bass, gitar atau yang lainnya?

Queen with Paul Rodgers & no John Deacon

Perubahan personil dalam sebuah band akan selalu membawa perubahan juga dari si band itu sendiri. Besar kecilnya peran personil yang keluar dan penggantinya pasti akan berpengaruh terhadap band tersebut. Tinggal bagaimana si band itu menyikapi, beradaptasi dan mengeksplorasi perubahan itu.

Queen memutuskan untuk tidak akan pernah mengganti Freddie Mercury dengan vokalis lain. Publik pun tidak menginginkan itu. Bahkan para vokalis kelas wahid pun mungkin tidak ada yang mau menggantikan figur Mercury. Terlalu berat. Solusinya? Additional vokalis atau featuring. Queen with Adam Lambert dan Queen with Paul Rodgers Tour adalah cara yang paling aman dan memuaskan. Lambert & Rodgers tidak perlu menggantikan figur Mercury karena mereka memang vokalis tamu. Tour pun berjalan dengan sukses. Meskipun sang John Deacon sang pemain bass tidak menyetujui kegiatan ini dan akhirya memutuskan untuk tidak terlibat di tour ini,

Pro kontra juga akan selalu menjadi “condiment” wajib dari setiap pergantian personil band. Mau itu vokalis atau posisi apapun. Tinggal sebesar apa peran si personil itu di bandnya yang nantinya akan berpengaruh terhadap perubahan di band dan juga terhadap respon dari luar seperti penggemar, kritikus/pengamat musik, media dan tentunya industri.

Ini mungkin bisa disebut sebagai pengaruh eksternal. Ketika Guns N Roses ditinggal Izzy Stradlin (Gitar) & Steven Adler (Drum), atau ketika Dream Theater mencari pemain drum baru untuk menggatikan Mike Portnoy, dan akhirnya mendapatkan Mike Mangini, atau ketika Kaka & Bimbim (Slank) ditinggal berdua dan harus mencari 3 personil sekaligus. Semua ini menjadi friksi dan mungkin konflik yang sampai sekarang akan selalu menjadi bahasan menarik bagi para penggemarnya. Ada yang suka, ada yang tidak. Ada yang setuju, ada yang tidak.

Slank kapungkur (formasi 13)

Untuk kasus Slank malah lebih menarik. Ketika ditinggal pemain gitar, bass dan keyboard, Kaka dan Bimbim memutuskan untuk mengambil 2 pemain gitar dan pemain bass, tanpa pemain keyboard. Ini mutlak merubah jenis musik Slank, yang sekarang lebih tebal terdengar suara 2 gitar, meskipun secara sound, 1 gitar yang dimainkan Pay di 2 album awal Slank terdengar lebih sangar dibanding sound 2 gitar yang dimainkan Abdi & Ridho, meskipun suara keyboard/piano tetap ada menjadi lapisan pelengkap yang dimainkan oleh pemain tambahan atau kadang-kadang oleh Ridho atau Bimbim.

Slank kiwari (formasi 14)

Ini bukan masalah mana yang lebih bagus atau jelek, mana yang lebih enak atau tidak. Ini pilihan dan keputusan yang diambil oleh Slank (dalam hal ini Kaka & Bimbim) agar bandnya tetap bisa hidup dan eksis. Penggemar, pengamat, kritikus, media dan publik boleh berpendapat apapun. Mau setuju, mau mencela, apapun itu kemungkinan tidak akan berpengaruh apapun terhadap si band, karena keputusan internal si band adalah mutlak milik band. Suka atau tidak.

Saya pribadi lebih menyukai Slank ketika ada Pay, Indra Q dan Bongki didalamnya. Tapi kenyataannya, Slank yang sekarang bukan itu dan mereka baik-baik saja. Demikian pun dengan banyak band yang berganti personil & menjadi friksi bagi publik yang menyukai band-band tersebut. Genesis sekarang adalah Collins, Marillion sekarang adalah Hoggart.

BACA JUGA - Pergerakan Records Label dan Perannya di Industri Kreatif

Ade 'Muir'

Ade Purnama atau orang lebih familiar dengan nama Ade Muir merupakan bassis dari grup musik Pure Saturday. Selain itu, Ade juga aktif bermusik di beberapa band lainnya, seperti salah satunya D'Ubz. 

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner