Tidak Hanya Penyanyi, Drummer Juga Butuh Branding

Tidak Hanya Penyanyi, Drummer Juga Butuh Branding

Masa pandemi yang mengharuskan kita untuk lebih banyak di dalam rumah, ditambah kerjaan manggung juga tidak seramai sebelumnya, praktis tidak banyak hal yang bisa dilakukan. Namun, menariknya kita justru jadi lebih detil dengan beberapa hal, dari yang tadinya kita tidak ngeuh terhadap sesuatu sampai akhirnya ngeuh dan belajar sesuatu. Salah satunya dengan berselancar di beberapa kanal YouTube. Ulasan tentang musik selalu menarik perhatian saya, salah satunya beberapa konten wawancara dengan beberapa orang musisi. Yang paling menarik adalah wawancara mas Sindu dengan mantan drummer Dewa 19 yang bernama Wong Aksan.

Ternyata, ada fakta menarik tentang kenapa Aksan Sjuman akhirnya berganti nama menjadi Wong Aksan saat menjadi drummer Dewa 19. Padahal jika mengacu pada nama aslinya, Wong Aksan bernama asli Sri Aksana Sjuman. Anak pasangan dari penulis dan sutradara terkenal Sjumandjaja dan ibu Farida Oetoyo. Dari dua nama orang tuanya pun kita akan kesulitan menemukan kata "Wong" di sana.

Lalu, darimana nama "Wong" berasal? Ternyata, penambahan kata "Wong" di namanya itu berkaitan dengan akronim DEWA, di mana Dhani selaku founder band tersebut cukup konseptual dan keukeuh kalau para personilnya harus berinisial D.E.W.A. Formasi saat itu adalah Dhani, Erwin, Wong Aksan, Andra dan Ari (formasi album Pandawa Lima). Hal ini mengacu pada formasi awal Dewa, yakni Dhani, Erwin, Wawan, Ari dan Andra. Menariknya lagi, penambahan 19 pun keliru, karena menurut Dhani, “19” itu sebenarnya nama judul album pertama Dewa. Namun banyak orang keliru dan menyebut bandnya itu Dewa 19. Sampai akhirnya Dhani pasrah dan membiarkan nama bandnya menjadi Dewa 19.

Secara sadar ngga sadar, Dhani dan Dewa tengah membuat personal branding terhadap Wong Aksan, lewat nama dan gaya bermusiknya. Sebagai band yang saat itu dikenal ngerock, permainan Wong Aksan justru dinilai terlalu ngejazz, hingga beredar kabar jika Dhani memecat Aksan karena tidak sesuai dengan gaya musik yang diusung Dewa. Namun, hal itu justru jadi nilai jual tersendiri bagi Aksan. Bayangkan ada seorang drummer bernama "Wong", berada di sebuah band rock, namun permainan drumnya jazz. Hal tersebut menurut saya rasanya cukup mudah untuk menarik perhatian. Untungnya, mas Aksan mainnya memang bagus, jadi kalau dia mau ‘jualan’ pun, sebagai sebuah ‘produk’ dia merupakan produk yang baik. 

Galih Cahya Nugraha

Selain mengisi acara di sebuah televisi sebagai seorang drummer pengiring, saya juga mempunya kanal YouTube berisikan segala sesuatu tentang drum versi saya (Galih_Justdrum). Selain itu, saya juga lumayan sering terlibat menjadi session player untuk beberapa orang musisi.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner