Bangkit dari Hiatus, Risky Summerbee & The Honeythief Lepaskan Karya Segar Bertajuk “Perennial”

Bangkit dari Hiatus, Risky Summerbee & The Honeythief Lepaskan Karya Segar Bertajuk “Perennial”

Sumber foto : Diambil dari siaran pers Risky Summerbee & the Honeythief

Hiatus dalam jangka waktu yang lama mungkin menjadi bekal personil RSTH dimana tiap personil menempuh jalan mereka masing-masing dan kembali berproses dengan modal pengalaman yang didapat

Meski terhalang kesibukan masing-masing personilnya hingga harus hiatus cukup panjang selama lebih dari 7 tahun lamanya, Risky Summerbee & the Honeythief (RSTH) kini kembali membawa karya terbaru dengan mengusung salah satu single bertajuk “Perennial”. Materi tersebut merupakan satu lagu dari deretan materi lagu lainnya yang akan merangkum EP terbaru mereka yang akan keluar nanti.

Materi lagu pertama di tahun 2024 ini, merupakan proses awal dari kelima member yang terdiri Rizky Sasono (lyricist/vocal /guitar), Nadya Hatta (piano/keyboards/noise ambiance), Doni Kurniawan (bass), Yuda Hasfari Sagala (drum), serta Yohannes Sapta Nugraha (guitar). Secara penulisan, “Perennial” terinspirasi dari percakapan tentang aspek kultural dalam keseharian yang sudah lama menjadi observasi penulis lagu, Rizky Sasono.

Menggunakan lirik berbahasa inggris secara metaforik, single terbaru ini telah melengkapi kebiasaan yang selama ini menjadi ciri khas dari pembawaan mereka. Selain itu, “Perennial” juga menghadirkan kebaruan dari estetika bunyi yang tidak terdapat pada album-album mereka sebelumnya antara lain, (The Place I Wanna Go - 2009; Preamble – 2011; Pillow Talk 2013). Jika album The Place I Wanna Go (2009) sarat akan nuansa folk dan progressive rock, kemudian Preamble (2011) bernafaskan musik teater, serta “Pillow Talk” mewujud pop-rock. “Perennial” merupakan awal dari kemungkinan arah baru merambah spektrum yang lebih luas.

Dari sisi musikal, bentuk progressive rock dan psychedelic rock yang terkesan rumit masih muncul dalam struktur lagu, aspek bunyi dissonant yang diwujudkan kibordis Nadya Hatta serta pendekatan penulisan lirik melengkapi kebaruan estetika bunyi dan aspek semantik yang dihadirkan. Hiatus dalam jangka waktu yang lama mungkin menjadi bekal personil RSTH dimana tiap personil menempuh jalan mereka masing-masing dan kembali berproses dengan modal pengalaman yang didapat. “Perennial” menyiratkan sumbangsih tiap personal dengan kebaruan ragam bunyi: penggabungan nada nada harmonis, ambiance suara yang dissonant, serta varian bunyi (sound) yang organik dan olahan.

Awalnya “Perennial” dijadwalkan akan rilis pada pertengahan tahun 2024, akan tetapi momentum Record Store Day 21 April tahun ini menjadi hari pertama “Perennial” dilepas ke permukaan sebagai wujud dari kontribusi terhadap skena musik independen yang pada tahun 2007-2010 membentuk band ini menjadi bagian yang integral dari Gerakan “Jogja Invasion”. Selain itu, di hari yang sama juga bertepatan dengan hari Perempuan Indonesia (Hari Kartini). Momentum yang pas sebagai penanda untuk mengapresiasi dua perempuan seniman luar biasa yang telah menjadi bagian dari RSTH.

Kedua nama tersebut antara lain, pertama, Nandya Hatta yang kembali bergabung. Nadya adalah personal musisi yang berkontribusi pada dua album pertama serta terlibat dalam pertunjukan-pertunjukan artistik RSTH. Kemudian Fitri DK, seorang seniman internasional Yogyakarta yang dikenal dengan karya-karyanya menggunakan teknik seni grafis. Artwork “Perennial” merupakan karya Fitri DK berjudul “Saksi” (2020 - Hardboard cut print on paper 60cmX80cm). Artwork ini merupakan awal dari kolaborasi Risky Summerbee & the Honeythief Bersama Fitri DK.

 

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner