Awal Koleksi Rilisan Fisik dan Bisnis

Awal Koleksi Rilisan Fisik dan Bisnis

Mulai lah muncul band-band underground yang merilis album dengan cara penjualan dari tangan ke tangan, tanpa melewat toko major. Di situ, saya mulai iseng-iseng ikut jualan kaset, sticker dan kaos band lokal. Awalnya dari koleksi, akhirnya jadi ke bisnis musik rock.

Jualan atau gelar lapak di setiap acara underground, memulai dari cuma beberapa kaset, sticker dan kaos band. Kadang-kadang jualan sampai keluar kota bareng label kawan bersama Iwan ESP. Naik kereta atau bus malam ke Yogyakarta, Solo, atau Semarang. Selain berjualan, kita juga saling barter kaset dengan band luar kota agar di saat ngelapak ada banyak dan beragam kaset rock.

Selain jualan rilisan band lokal, saya juga berjualan kaset dari band luar. Barang seringnya diambil langsung dari label luar, seperti Nuclear Blast, Relapse, Displeased dan lain-lain. Dulu, belum kenal kartu kredit atau sistem transfer bank, jadi masih dengan cara kuno, dimana kita harus beli dollar dulu ke Money Changer, setelah itu duitnya di bungkus karbon hitam, baru dimasukin ke amplop coklat. Baru deh kemudian di kirim lewat Kantor Pos dan Giro secara tercatat. Biasanya sampai dua minggu, setelah kita tunggu balasan dari sana. Ketika pesanan paket kita datang, kita bersorai ramai bergembira. Artinya, uang kita selamat, karena mengirim uang lewat surat tidak dianjurkan karena bisa hilang.

Saya mulai berbisnis lebih serius di tahun awal 2000 dengan membuka toko di Planet Dago dengan nama toko Hard N Heavy dengan beberapa teman. Di situ, saya menjual kaset, CD, piringan hitam dan t-shirt atau merchandise band. Di awal buka, ketika itu masih tahun 1998 - 2000, Indonesia masih mengalami krisis moneter yang membuat harga rupiah jatuh terhadap dollar, sehingga harga-harga CD impor yang tadinya Rp.45.000,- tiba tiba menjadi Rp.160.000,-. Harga t-shirt juga, dari yang awalnya Rp.50.000,- menjadi Rp.160.000,-. Orang-orang masih belum terbiasa dengan harga baru, jadi penjualan belum terlalu ramai. Butuh waktu sekitar dua tahun untuk membiasakan pembeli dengan harga seperti itu.

Aris Satria Kusuma

Aris Satria Kusuma.

Magelang 3 Mei 1976. Jl. Pak Gatot Raya 37H, Bandung.
Metalgodz, Baltos. Lt 1. Blok G 18. Tamansari, Bandung.
Band: Deadly Ground. Band favorit lokal: Godbless. Band favorit luar: Slayer.
Koleksi termahal yang dimiliki: Boxset Eddie Head Iron Maiden isi 16 CD.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner