Mau Nulis Lagu? Jangan Dibikin Susah!

Mau Nulis Lagu? Jangan Dibikin Susah!

Lagu yang ringan dan mudah dicerna nyatanya bisa menghibur banyak orang. Dan kalau boleh saya bilang, bukannya salah satu tujuan kita bermusik itu untuk bisa menghibur orang ya? Bener gak sih?

Halo masih ingat gak sama lagu Kuburan yang judulnya “Lupa-Lupa Ingat”. Pas lagu itu jadi hits dimana-mana tidak sedikit juga orang yang mencibir kalau lagunya gampangan dan gak jelas. Tapi ya kita di band sih senyum aja kalau baca pendapat-pendapat seperti itu. Karena menurut saya atau mungkin personil lain di kuburan, kayaknya memang bikin lagu itu tidak harus selalu yang susah-susah kok. Lagu yang ringan dan mudah dicerna nyatanya bisa menghibur banyak orang. Dan kalau boleh saya bilang, bukannya salah satu tujuan kita bermusik itu untuk bisa menghibur orang ya? Bener gak sih?

Nah ngomongin soal lagu, kayaknya saya punya tips-tips yang bersumber dari analisa gembel saya hahaha. Mungkin bisa jadi benar, atau bisa juga saya sok tahu. Tapi gapapa lah ya sok tahu, daripada sok ganteng, kan yang ganteng mah gak akan sok ganteng hehehe.

Membuat lagu jadi satu hal penting bagi musisi, karena sebuah karya bisa jadi sebuah ‘kendaraan’ bagi musisi mencapai tujuannya (entah apapun itu, apakah tujuannya menjadi terkenal dan kaya raya, atau tujuannya ingin menembus pasar internasional. Bebas). Meski banyak juga musisi yang bisa ‘hidup’ dengan lagu-lagu orang lain, alias musisi cover version, namun sebagai seorang musisi agaknya membuat lagu masih terbilang penting, setidaknya dia punya ‘bank’ lagu miliknya sendiri. Sebagai perbandingan, dengan segala kerendahan hati, band yang terkenal dengan lagunya sendiri biasanya mempunyai pendapatan jauh lebih besar dibanding dengan band yang membawakan lagu milik orang lain. Tapi, apakah membuat lagu itu susah?

Membuat lagu akan berbanding lurus dengan seberapa banyak lagu atau musik yang kita dengar. Tambah sering dan banyak kita mendengar lagu atau musik, maka akan semakin mudah kita membuat lagu. Kenapa? Karena dengan banyaknya lagu yang kita dengar maka ‘bank’ nada yang kita serap juga banyak, dan hal selanjutnya yang bisa kita lakukan ada memilih nada-nada tersebut untuk kemudian diolah dan menjadi ‘nada-nada’ ‘milik’ kita sendiri. Bener gak sih? Bener dong.

Yang pertama yang harus kita lakukan itu menentukan tema. Menentukan tema bisa jadi langkah awal ketika membuat lagu. Menentukan tema lagu bisa jadi arahan tentang musik dan penulisan lirik lagunya. Apakah kita akan membuat lagu bertema ceria, sedih, bertema kehidupan, sosial, cinta, atau mungkin lagu bertema kemarahan layaknya lagu-lagu metal. Menentukan tema bisa jadi arahan musiknya akan seperti apa, apakah musik yang agresif, pelan, atau kompleks.

Terus, untuk menulis lirik, tulislah sesuai dengan yang kita suka. Kala kita sukanya makan, ya tulis aja soal makanan. Kalau sukanya motor, ya tulis aja soal motor. Biar lagu kita terdengar jujur. Pas Kuburan bikin lagu “Lupa-Lupa Ingat” yang liriknya cuma C Am Dm ke G ya karena kita baru belajar kunci gitar itu. Jujur kan? Hahaha.

Nah selain itu, dalam menulis lirik lagu sebaiknya pilih yang memang kita mengerti dan alami, kenapa? Ya balik lagi, agar lagu yang kita tulis terasa jujur, karena kita tahu betul apa yang kita tulis dan alami. Jika kamu sedang mengalami jatuh cinta, tulislah lirik tentang cinta, dan sebaliknya jika kamu sedang marah tulislah lirik yang menggambarkan kemarahan. Selain terasa jujur, jika menulis lirik sesuai dengan apa yang dialami bisa jadi lebih cepat dan mengalir, karena kamu tidak lagi meraba akan menulis apa.

Nah selanjutnya, ini juga gak kalah penting nih. Buatlah notasi lagu yang mudah dinyanyikan. Setelah menentukan tema dan lirik lagu, hal selanjutnya adalah menentukan notasi lagu. Pemilihan notasi lagu pun sebaiknya pilih yang punya hook menarik, alias gampang nempel di kepala. Hal ini bertujuan agar ketika nantinya menjadi sebuah lagu, pendengar tidak akan kesulitan menyanyikan lagu yang kita buat. Selain itu, mengutip pernyataan yang pernah dilontarkan Paul McCartney tentang sebuah lagu, menurutnya jika kamu membuat lagu pada malam hari dan besok paginya sudah lupa, maka itu lagu jelek. Kenapa? karena jika kamu sendiri susah mengingat lagu kamu sendiri, apalagi orang lain.

Terus, untuk mengisi musiknya, tambahkan instrumen musik sesuai porsinya. Eksplorasi musikal dinilai penting bagi musisi, namun jika tidak menempatkan instrumen musik pada porsinya sebuah lagu akan kurang enak terdengar. Terlalu bereksperimen dengan instrumen musik juga bisa membuat hal ‘magis’ dalam sebuah lagu bisa berkurang. Sebaliknya, justru banyak lagu hits terlahir dengan aransemen musik yang minimalis. Terkadang pendengar hanya ingin menyimak apa yang lagu itu sampaikan, bukan ‘pamer’ kemampuan bermusik dari para personil sebuah band.

Terakhir ini nih. Buat ‘hook’ menarik pada reff lagu. Seperti halnya pada pertandingan tinju, sebuah lagu juga membutuhkan ‘pukulan’ yang sanggup ‘menghajar’ para pendengar. Artian ‘menghajar’ disini sejalan dengan pilihan notasi yang mudah melekat di atas. Sebuah lagu dengan reff yang punya hook menarik biasanya akan mudah melekat, dan ketika mudah melekat akan berbanding lurus dengan apresiasi pendengar yang suka dengan lagu yang kita buat.

Ya gitu sih menurut saya. Boleh percaya boleh nggak hehehe. Yang jelas sih pas bikin lagu mah pede aja sama karya sendiri, selama itu tidak mencontek. Kalau ada mirip-mirip dikit gapapa lah lumrah, asal jangan dari intro sampai coda sama semua. Itu mah jiplak namanya.

Dino 'Kuburin'

Dino merupakan bagian dari band Kuburan. Sempat menjadi drummer band ini, sampai kemudian Dino beralih posisi menjadi CEO Kuburan yang bertanggung jawab untuk urusan konsep pertunjukan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan gimmick Kuburan. 

View Comments (1)

Comments (1)

  • rstumj
    rstumj
    9 Nov 2023
    Mantap bang dino, semoga saya bisa lebih semangat dalam menulis lagu
You must be logged in to comment.
Load More

spinner