Ketahuan Lipsync, PHB Dinyatakan Tidak Lolos Dari Tuntutan Pengadilan Musik

Ketahuan Lipsync, PHB Dinyatakan Tidak Lolos Dari Tuntutan Pengadilan Musik

Beberapa pembahasan tentang karya-karya PHB menjadi bahan perdebatan seru, apalagi ketika menyimak alasan dibalik pemilihan judul dari lagu hingga albumnya, yang bisa dibilang absurd. Dari mulai Orkesnisasi, Say No To Drum, Modal Dengkul, hingga yang terbaru Tua-Tua Keledai. Album Say No To Drum misalnya. kutipan yang dijadikan judul album ini seakan memancing para jaksa penuntut untuk memprovokasi para penggebuk drum jika apa yang PHB tulis tersebut membuat para drumer tersinggung. Lucunya, Budi Dalton yang merupakan seorang akademisi menjelaskan secara rinci jika alat musik tam-tam/gendang yang Yoga mainkan ternyata masih bagian dari drum. Jadi menurutnya, Yoga tidak bisa menuliskan kalimat itu. Tidak bisa mengelak dengan argumennya, akhirnya Yoga dan PHB menarik kalimat itu dan menyatakan berdamai dengan para penggebuk drum.

Selain itu, pembahasan tentang kemasan album PHB yang berjudul Tua Tua Keledai juga menjadi pembahasan yang menarik untuk disimak. PHB menjelaskan jika awalnya mereka ingin membuat kemasan dalam bentuk sachet, namun karena dirasa tidak memungkinkan akhirnya mereka memutuskan untuk merilis album tersebut dalam kemasan khusus yang menyertakan kopi didalamnya. Lucunya, alasan kenapa memasukan kopi dalam kemasan albumnya ini, karena mereka tidak ingin berbohong ketika ditanya "laku berapa copy (dibaca : kopi)". Satu alasan cocoklogi yang lagi-lagi membuat jaksa penuntut makin bersemangat untuk mencercanya dengan argumen-argumen yang mereka punya. Namun disitu menariknya, argumen-argumen itu mendapati lawan yang juga kuat dalam hal adu argumen. Meski keduanya sama-sama mengandalkan cocoklogi yang jauh dari nyambung. 

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner