Song Review: Lomba Sihir – | Artikel Musik Indie

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Lomba Sihir

Secara keseluruhan memang lagu ini akhirnya (bagi saya) akan menjadi anthem perpisahan yang indah. Terlebih dengan lirik yang sing a long-able dan juga makna persahabatan yang kuat menjadi poin penting, yang akhirnya membuat lagu ini spesial dalam menyambut momen perpisahan

Musik memang dapat bertransformasi menjadi apa saja atau bahkan dapat menjadi media penanda suatu momen dalam kehidupan. Contohnya musik dapat menjadi media penyampai kata ‘selamat tinggal’ dan ‘terima kasih’ bagi orang-orang terdekat yang harus pergi dari kita. Seperti Tipe-X dalam lagu “Selamat Jalan” yang ditujukan kepada sahabat yang memilih jalannya sendiri dan harus berpisah selamanya, atau Jimi Multhazam yang merubah situasi sedih menjadi ‘merayakan’ ketika ditinggalkan sahabatnya pergi ke luar negeri dalam lagu “Rayakan Pemenang” bersama Morfem.

Semua pemaparan di atas nampaknya turut dirasakan oleh Lomba Sihir, di mana ada masa mereka harus berpisah bersama sang manager, Emon, ketika ia memilih untuk lebih fokus menjadi suami dan ayah bagi anaknya. Tentunya ini menjadi momen sedih dan haru ketika Emon adalah sosok yang banyak membangun dalam Lomba Sihir semenjak awal terciptanya band ini. Sebagai bentuk terima kasih, perayaan dan sekaligus menjadi kado perpisahan, Lomba Sihir kemudian menciptakan lagu “Selamanya” untuk mengungkapkan semua perasaan itu.

Single “Selamanya” sendiri adalah rilisan teranyar dari Lomba Sihir, yang di dalamnya berisi banyak makna persahabatan lewat liriknya. Ditenggarai oleh Hindia (vocal/syth), Enrico Octaviano (drum), Tristan Juliano (kibor/vocal), Natasha Udu (vocal) dan Rayhan Noor (vocal/gitar), mereka sepakat merayakan perpisahan dengan Emon melalui single terbarunya ini.

Secara isian musik, warna pop yang dinamis menjadi sajian utama single ini, dengan sentuhan bebunyian synthesizer tentunya. Riff-riff gitar yang catchy dan terdengar sederhana dari Rayhan Noor mampu menambahkan warna ciamik dalam isian lagu ini. Kemudian dari kemudi vocal, ketiga juru vocal mampu tampil dengan harmonisasi yang mengikat satu sama lain. Dan yang memikat atensi saya di lagu ini adalah vocal dari Hindia, yang terdengar lebih lepas dan fun vibes dari lagu-lagu lainnya.

Selanjutnya dari sisi isian bass, di sini bassline yang disajikan memiliki warna yang dipadukan dengan sound yang padu dengan vibes dari lagu ini. Ditambah pola gebukan drum dari Enrico yang memadukan setiap isian insturmen lewat aksen dan dinamika yang khas dari setiap lagu Lomba Sihir, menjadikan keseluruhan lagu ini semakin pas mewakilkan kata ‘terima kasih’ dan ‘perayaan’.

Dari segi lirik memang tak ada yang berubah, di mana ciri khas Lomba Sihir dalam memasukan kata-kata bermajas dalam lirik di setiap lagunya, turut tersaji rapi di lagu ini yang menjelma menjadi sisi ‘mejik’ dan menebalkan makna lagu ini sendiri. “Gerbong kepalang berjalan, kau dan aku di sana” adalah lirik pembuka lagu ini, dan ya, spontan saya berkata “Nah ini signature lomba sihir”.

Di bagian chorus, lirik “Ku simpan candaan kita, Dan adegan pertengkaran yang ada, Semoga kau lakukan yang sama, Kami kan merindumu” menjadi hook di lagu ini yang dengan singkat menggambarkan makna persahabatan yang kentara. Lirik tersebut dinyanyikan secara repetitif yang pastinya dengan mudah menancap di ingatan, yang kemudian akan nikmat rasanya ketika melihat pertunjukkan langsung untuk ber-sing a long ria.

Secara keseluruhan memang lagu ini akhirnya (bagi saya) akan menjadi anthem perpisahan yang indah. Terlebih dengan lirik yang sing a long-able dan juga makna persahabatan yang kuat menjadi poin penting, yang akhirnya membuat lagu ini spesial dalam menyambut momen perpisahan.

Simak lebih lanjut lagu “Selamanya” dari Lomba Sihir yang dapat didengarkan di berbagai platform musik digital kesayangan pembaca, atau dapat melalui tautan di bawah ini.